Jaga Laut! Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Melakukan Edukasi Mengenai Bahaya Limbah Rumah Tangga Kepada Masyarakat Karimunjawa
Semarang (28/09/2021)-Pengabdian Masyarakat Program MF Kedaireka-Keramba Jaring Apung Bulat Bertingkat (KJABB) dilaksanakan oleh Mahasiswa S1 Universitas Diponegoro di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. KKN Tematik ini mengangkat tema “Modern Smart Productive Aquaculture Sistem KJABB-IMTA” yang dilaksanakan secara hybrid, luring pada 10-15 September 2021 dan daring 16 September – 23 Oktober 2021.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan bersamaan dengan program magang MF Kedaireka – KJABB yang diikuti sekitar 120 mahasiswa dari berbagai jurusan dari Universitas Diponegoro. Dari 120 mahasiswa yang mengikuti program ini, dibagi menjadi lima kloter keberangkatan dengan durasi tiap kloter adalah 6 hari.
Desa karimunjawa, Kabupaten Jepara merupakan daerah wisata yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang pariwisata. Tidak hanya di bidang pariwisata, sebagian besar warga Karimunjawa juga bekerja di bidang perikanan seperti nelayan dan pembudidaya perikanan. Hampir semua masyarakat hidupnya bergantung kepada laut. Kebergantungan ini tidak hanya berdampak positif bagi warga, namun juga dapat berdampak negative dimana laut mudah tertcemar.
Salah satu penyebab tercemarnya laut adalah limbah rumah tangga. Limbah adalah bahan buangan atau bahansisa yang tidak digunakan lagi dari hasil kegiatan manusia baik pada skala rumah tangga, industri, maupun pertambangan. Pada konsentrasi tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan terhadap kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan yang tepat terhadap limbah. Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah rumah tangga yang terlalu banyak jika tidak dapat ditanggulangi sangat berpotensi mencemari dan meracuni lingkungan.Pengolahan limbah rumah tangga ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang dapat berdampak terhadap terganggunya kesehatan masyarakat.
Salah satu lingkungan yang bisa dicemari oleh limbah rumah tangga adalah budidaya perikanan. Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perikanan penting guna meningkatkan produksi dan menunjang keberhasilan budidaya tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan ikan yang baik dapat dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Salah satu faktor luar yang penting dalam manajemen budidaya adalah pengelolaan kualitas air sebagai media hidup organisme akuatik. Air sebagai media utama tempat hidup bagi ikan, maka harus diperhatikan dengan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Dengan tercemarnya lingkungan akibat limbah rumah tangga, maka dapat dipastikan budidaya perikanan akan terhambat.
Edukasi ini berupa penyebaran brosur ke rumah-rumah warga secara door to door tentang bagaimana cara memilah sampah di rumah sesuai dengan jenisnya sehingga sampah rumah tangga dapat dibuang dengan tepat. Selain itu, brosur juga berisi mengenai bahaya limbah rumah tangga terhadap lingkungan terutama budidaya perikanan yang ada di desa tersebut. Edukasi terkait pentingnya memilah sampah rumah tangga dengan penempelan brosur di tempat umum juga akan dilakukan. Hal ini sebagai kegiatan untuk menambah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dari bahaya limbah rumah tangga.
Pencemaran limbah rumah tangga dapat mengakibatkan penurunan kualitas air yang berbahaya bagi budidaya perikanan. Salah satu parameter kualitas perairan adalah oksigen terlarut. Oksigen terlarut merupakan faktor kritis dalam budidaya pembenihan ikan dan menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam proses meningkatkan kualitas serta kuantitas pembenihan ikan. Kadar oksigen terlarut yang rendah menyebabkan proses penguraian, reproduksi, dan pertumbuhan di dalam kolam tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan kematian pada ikan.
Edukasi pentingnya menjaga kadar oksigen terlarut pada perairan penting dilakukan kepada nelayan. Edukasi ini berupa sosialisasi kepada nelayan yang berada di desa Karimunjawa dengan menggunakan brosur atau flyer. Hal ini sebagai kegiatan untuk menambah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kadar oksigen terlarut pada tambak sehingga tidak terjadi hal yang tidak diingkan.