Mahasiswa KKN-T UNDIP Kenalkan Siklus Alami Nitrogen di Peraian Kepada Kelompok Pembudidaya di Karimunjawa, Jepara

Description: IMG_20211107_182241
Kegiatan Sosialisasi bersama Pokdakan LODY (Source: Dok pribadi)

Karimunjawa, Kabupaten Jepara (07/11) – Dengan tema KKN-T “Pemanfaatan Produk inovatif Keramba Jaring Apung Bulat bertingkat- ROLLER NET SYSTEM pada budidaya IMTA : Menuju Smart Productive Sustainable Aquaculture”., kegiatan KKN X MBKM MF-Kedaireka Undip berlangsung ditengah pandemi. Kegiatan KKN merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa, khususnya di Universitas Diponegoro , Semarang. Kali ini, kegiatan KKN dilaksanakan di Kelurahan/Desa Karimujawa, Kabupaten Jepara dari bulan Oktober sampai dengan November.  

Dewasa ini, kegiatan budidaya menjadi suatu kegiatan yang dapat dilakukan baik sebagai side hustle (kerja sampingan) atau bahkan main income.  Namun, kebanyakan dari masyarakat kurang tahu menahu mengenai kondisi alami apa yag terjadi di perairan itu sendiri. Dalam kegiatan KKN kali ini, Maulana Ibrahim sebagai bagian dari kelompok 3 KKN-T kali ini mengadakan pengenalan mengenai salah satu kondisi alami perairan, yaitu, “SIKLUS NITROGEN” lewat sosialisasi. Nitrogen adalah salah satu unsur kimia yang banyak mengalami perubahan dari dalam tanaman, ke tubuh hewan, sampai ke tanah, air, bahkan udara.

Pengenalan tentang siklus nitrogen dilakukan oleh mahasiswa kepada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) “LODY”. Kelompok budidaya ikan menjadi sasaran utama dengan alasan, hubungan nitrogen dengan perairan budidaya itu sangat erat. Nitrogen dapat berperan positif, tetapi juga tetap bisa menjadi racun apabila dalam bentuk amonia (NH3). Hal tersebut menjadi perhatian untuk membagikan sedikit ilmu oleh mahasiswa kepada masyarakat pembudidaya .

Kegiatan pengenalan materi dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan para pembudidaya,. Meskipun jumlahnya dibatasi, para peserta dan mahasiswa juga tetap mengikuti protokol kesehatan. Hasilnya adalah, dari pemberian materi lewat sosialisasi dengan modul pembelajaran, dan poster, para pembudidaya antusias untuk belajar lebih dalam sehingga kesadaran dalam manajemen budidaya yang kurang tepat semakin tinggi.

Tingginya antusiasme pembudidaya dalam mendapatkan materi menjadi hal posistif yang didapatkan mahasiswa. Hal ini dibuktikan dari diskusi interaktif yang terjadi dan ketertarikan sejumlah warga. Feedback session juga dilaksanakan sebagai bentuk komunikasi interaktif sehingga mahasiswa juga mendapat pengetahuan dan pandangan baru dari peserta sosialisasi.  Dari program kerja tersebut diharapkan masyarakat lebih mengenal kegiatan budidaya ikan dan mampu membantu mengisi waktu selama pandemi.

.