Berani Unjuk Diri! Mahasiswi KKN Tematik UNDIP Edukasi Pentingnya Literasi, Kreasi dan Mimpi kepada Anak-anak di Karimunjawa

Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia, terdiri dari ribuan pulau dengan kekayaan alam yang berlimpah di setiap daerahnya. Namun dengan banyaknya pulau serta kekayaan alamnya, tidak semua daerah di Indonesia hidup sejahtera. Di Jawa, pembangunan begitu pesat, fasilitas publik serta sekolah sangatlah beragam dan sangat maju, namun di daerah lainnya ada anak-anak yang harus berjuang keras menembus hutan demi tiba di sekolah. Perbedaan yang sangat signifikan ini memperlihatkan betapa pembangunan negeri masih belum merata dan juga membuat penduduk dari luar daerah mempunyai pandangan bahwa hidup di kota besar bisa menjadikan mereka lebih sukses, hingga akhirnya mereka meninggalkan daerah asala untuk hidup di kota.
Keinginan untuk merantau ke kota, tidak hanya terjadi di pulau-pulau yang jauh dari pulau Jawa. Nyatanya di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara provinsi Jawa Tengah, Yoan Hermina, salah satu mahasiswi program studi Matematika Universitas Diponegoro yang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) disana, menemukan kisah serupa dari beberapa warga setempat. Meskipun dikelilingi oleh banyak tempat-tempat yang indah, nyatanya masih banyak keterbatasan di daerah Karimunjawa yang membuat para penduduk aslinya berkeinginan hidup di luar pulau.
Berbekal ilmu soft skill tentang kepercayaan diri, berani berekspresi dan berkreasi yang Yoan dapat selama berkuliah dan berorganisasi di kampus, ia memberikan edukasi kepada anak-anak di kepulauan Karimunjawa tentang betapa pentingnya literasi, kreasi dan mimpi tidak hanya untuk membangun diri mereka sendiri, namun juga untuk membangun daerah tempat tinggal mereka.
Penyampaian materi dilakukan dengan gaya bercerita yang santai. Anak-anak dibiarkan duduk senyaman mereka kemudian Yoan memulai edukasinya. “Siapa yang suka banget membaca?” beberapa anak mengangkat tangan dengan antusias. Ketika ditanya jenis bacaan yang mereka sukai, kebanyakan menjawab buku cerita dan puisi. Lebih lanjut Yoan memaparkan bahwa membaca memang sangat penting, namun menulis dan berbicara juga tak kalah penting. Dengan membaca kita dapat memperoleh ilmu dan juga membangun bagaimana cara kita berpikir serta melihat dunia. Namun ketika menulis dan berbicara, kita sedang membagi ilmu yang kita miliki kepada orang lain.
“Berbagi ilmu nggak perlu tentang ilmu dari sekolah kok. Teman-teman juga bisa berbagi ilmu bahkan tentang tempat tinggal teman-teman, pulau Karimunjawa.” Yoan memberikan contoh kepada anak-anak yang secara umum lahir dan besar di Karimunjawa. “Misalnya teman-teman bisa berbagi tentang tempat-tempat indah apa aja sih yang ada di Karimunjawa? Kalau aku pas cari di google tentang Karimunjawa, yang keluar paling atas tuh tentang lautnya aja, diving, snorkeling. Padahal setelah tiba disini, ada banyak banget tempat-tempat yang bagus ‘kan?” Anak-anak mengiyakan dan selanjutnya mereka berlomba memberikan referensi tempat wisata lainnya di Karimunjawa yang mereka tahu. Mulai dari Bukit Love, Pantai Bobby, sampai Tanjung Gelam.
Kemudian Yoan membagikan semangat kepada anak-anak agar tidak hanya berani berbagi ilmu saja, namun juga berani berkreasi dan bermimpi. Sebab setiap titik di pulau Karimunjawa sangatlah indah, jadi yang Karimunjawa perlukan adalah orang-orang muda mereka yang kreatif dan berani bermimpi besar untuk membangun daerah tempat tinggal mereka. Sebisa mungkin Karimunjawa berkembang semakin pesat karena anak-anak Karimunjawa sendiri.
Di akhir penyampaiannya, Yoan berharap terlepas dari beragam keterbatasan fasilitas mereka, anak-anak Karimunjawa bisa memiliki rasa kepercayaan diri lebih besar lagi tentang daerah tempat mereka tinggal dan akhirnya bisa memberikan dampak positif bagi pulau Karimunjawa sendiri.
Seusainya mengedukasi anak-anak, Yoan diberikan kesempatan untuk berjalan-jalan dengan beberapa anak SD 02 Karimunjawa. Dengan penuh antusiasme anak-anak memperlihatkan Bulu Babi yang bisa dilihat dari atas Pelabuhan karena air laut yang begitu jernih dan kemudian mereka mengajak Yoan untuk datang ke acara Mandi Laut, sebuah tradisi setiap hari Jumat di Karimunjawa, dimana orang dewasa, remaja serta anak-anak menceburkan diri ke laut.


“Wah, keren banget! Langitnya bagus, lautnya bagus!” kata Yoan seraya melihat keramaian di Pelabuhan Karimunjawa, tempat acara Mandi Laut.
“Ya, iya dong bagus. Rumahnya siapa dulu!” sahut Ziga, salah seorang murid SD 02 Karimunjawa dengan senyum kepercayaan diri. “Karimunjawa gitu lho!”