Atasi Permasalahan Limbah Pampers, Mahasiswa KKN Tematik KHDTK UNDIP Mengadakan Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Pampers Sebagai Media Tanam Kepada Warga RT 04/ RW 05 Dusun Kaligawe, Kelurahan Susukan

Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang (12/12/2021) – Pengelolaan dan pengolahan sampah di Dusun Kaligawe belum terpadu sehingga warga membuang berbagai sampah di lahan kosong kemudian dibakar. Hal ini dapat mencemari lingkungan apabila dilakukan terus menerus khususnya untuk sampah yang sulit terurai seperti sampah plastik, pembalut, dan pampers. Diketahui pula popok sekali pakai menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut, yakni 21% (Bank Dunia, 2017). Selama ini, warga mengolah sampah pampers dengan cara menanam di tanah begitu saja tanpa bisa diurai. Padahal sampah pampers dapat mencemari ekosistem dan menurunkan kualitas tanah akibat kandungan kimianya. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan pemanfaatan limbah pampers untuk hal yang berguna sebagai media tanam khususnya di RT 04/ RW 05 yang memilik banyak batita. Hidrogel di dalam pampers dapat dicampurkan pada media tanam seperti tanah, serbuk kayu, pasir, dan lain-lain sehingga dapat mempertahankan kandungan air dan kelembaban tanah terlebih di musim kemarau.

Gambar 1. Penyuluhan pemanfaatan limbah pampers sebagai media tanam

Hidrogel pampers mampu menyerap air 100-200 kali dari ukurannya, tidak larut dalam air namun menyerap dan melepaskan air ketika dibutuhkan oleh tanaman. Ketika lingkungan mulai kering, hidrogel mengeluarkan air yang telah disimpan secara bertahap sehingga mengurangi konsumsi air dan frekuensi penyiraman tanaman. Selain itu, hidrogel juga mampu meningkatkan sirkulasi udara dalam tanah. Cara pemanfaatan hidrogel pampers cukup sederhana yang diawali dengan merendam pampers yang terlah dibersihkan dalam air hingga mengembag selama 1 jam hingga jenuh. Lalu pisahkan  hidrogel dari pampers dan campur dengan tanah dan pupuk (5 kg/ha), media tanam siap digunakan. Tak perlu menyiram dalam waktu yang lama karena gel menyimpan air, dan bisa dimanfaatkan oleh tanaman dalam waktu 3 bulan. Bila media sudah menyusut, bisa disiram lagi dengan air. Diharapkan dengan adanya hidrogel ini dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Gambar 2. Pencampuran hidrogel pampers dengan media tanam

Pemanfaatan limbah pampers sebagai media tanam ini akan sangat membantu pertanian di Dusun Kaligawe yang memiliki karasteristik tanah cepat kering dan terkadang masih sulit dalam akses pengairan. Program ini ditujukan untuk membentuk kebiasaan hidup bersih dan melestarikan lingkungan di kalangan masyarakat Dusun Kaligawe khususnya RT 04/ RW 05 dengan memanfaatkan limbah pampers sebagai media tanam. Dengan demikian, program ini juga dapat membantu menghemat air pertanian dan menyuburkan proses tumbuh kembang tanaman.

Penulis : Elina Sabella Ambari (Teknik Kimia – 2018)

Dosen Pembimbing : Dr. Jafron Wasiq Hidayat, M.Sc