Mahasiswa KKN Tematik KHDTK UNDIP Mengadakan Sosialisasi Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dari Air Cucian Beras dan Nasi Basi kepada Warga RT 04/ RW 05 Dusun Kaligawe, Kelurahan Susukan
Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang (12/12/2021) – Desa Susukan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang dengan lahan seluas 381.996 ha. Desa Susukan memiliki lahan pertanian yang cukup luas sehingga mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian padi, jagung, ketela pohon, sayur-sayuran hingga buah-buahan. Tak sedikit pula lahan pekarangan rumah warga yang ditanami tumbuhan dan pohon. Dengan demikian, pupuk menjadi hal yang penting bagi mereka. Namun, warga Desa Susukan masih bergantung pada pupuk urea yang saat November 2021 ini harganya melejit. Memang, ada pupuk subsidi yang dapat dimanfaatkan. Namun, pupuk subsidi ini terbilang langka lantaran sistem perencanaan dan pengawasan dari pusat hingga ke petani yang kurang optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan pupuk organik yang terjangkau untuk menurunkan penggunaan pupuk urea yang cukup mahal, salah satunya dengan pembuatan pupuk cair dari air cucian beras dan nasi basi yang sudah tidak dibutuhkan lagi.
Nasi basi memiliki kandungan unsur hara N 0,7 %; P2O5 0,4 %; K2O 0,25 %, kadar air 62 %; bahan organik 21 %, CaO 0,4 %, dan dan C/N 20-25 %. Sedangkan air cucian beras mengandung banyak nutrisi yang terlarut didalamnya diantaranya adalah 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan, 50% fosfor, 60% zat besi (Nurhasanah, 2011 dalam Bahar, 2016). Air cucian beras mengandung zat pengatur tumbuh yang berperan merangsang pembentukan akar, batang, serta cabang akar dan batang dengan menghambat dominasi apikal dan pembentukan daun muda (Bahar, 2016). Berdasarkan penelitian, nasi basi dan air cucian beras dapat dijadikan sebagai bahan biofaktor untuk pembuatan pupuk kompos atau pupuk organik. Kelebihan POC ini adalah bahan baku mudah didapat, proses pembuatannya mudah dan murah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan mengurangi penggunaan pupuk kimia serta beralih pada budidaya tanaman secara organik yang lebih sehat.
Bahan yang digunakan ialah 1 kg nasi basi, 1 L air cucian beras, 5 sdm gula pasir, dan botol 1.5 L. Adapun cara pembuatan POC berbahan air cucian beras dan nasi basi sebagai berikut:
- Masukkan nasi basi ke dalam botol air mineral.
- Tuangkan air cucian beras yang sudah ditambahkan gula, usahakan masih ada ruang sisa untuk udara dalam botol.
- Tutup botol rapat dan simpan pada tempat yang tak terkena sinar matahari.
- Setelah 2 hari, buang udara dalam botol. Rapatkan kembali tutup botol dan kocok hingga nasi dan air bercampur menjadi larutan. Longgarkan tutup botol dan simpan kembali.
- Pupuk siap digunakan setelah hari ke-7 diaplikasikan pada daun, bunga atau batang. Saring larutan sebelum digunakan. Penyemprotan satu minggu sekali pada musim kemarau, atau tiga hari sekali ketika musim hujan, dosis dengan jenis tanaman.
Program ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat Dusun Kaligawe tentang pembuatan POC berbahan air cucian beras dan nasi basi sehingga mereka dapat membuat persediaan pupuk untuk tanaman khususnya bila pupuk organik kimiawi sedang mahal atau sulit didapatkan.
Penulis : Elina Sabella Ambari (Teknik Kimia – 2018)
Dosen Pembimbing : Dr. Jafron Wasiq Hidayat, M.Sc