Manis Manis dari Tleter

Salah satu potensi alam yang berada di Desa Tleter yaitu banyaknya jumlah pohon aren. Pohon aren dimanfaatkan oleh warga khususnya di Dusun Tleter, Nglarangan, Batursari dan Delen menjadi gula aren. Usaha gula aren ini sudah ada sejak jaman dahulu dan dikelola secara turun temurun. Usaha ini merupakan salah satu industri rumah tangga karena hampir setiap rumah mengelola air nira menjadi gula aren dalam jumlah yang kecil. Proses pembuatan gula aren ini juga masih dilakukan secara tradisional.

Proses pembuatan gula aren diawali dengan pengambilan air nira yang berada pada batang bagian atas pohon aren. Pengambilan air nira ini dilakukan dengan memotong pangkal batang pohon aren dan menampung air yang keluar dengan menggunakan bambu yang besar selama kurang lebih setengah hari. Proses pembuatan gula aren ini dilanjutkan dengan merebus air nira yang telah ditampung tersebut dalam panci yang terbuat dari kuningan selama kurang lebih empat hingga enam jam hingga volume air nira mulai menyusut, warna  air nira berbah menjadi coklat tua pekat dan mulai mengental. Proses perebusan ini dilakukan diatas tungku dengan bahan bakar kayu yang mudah diperoleh didaerah sekitar sehingga cukup murah bagi warga. Setelah mengental, gula aren kemudian di cetak dengan alat yang masih tradisional. Alat pencetak gula aren ini tergolong cukup unik yaitu terbuat dari batok kelapa dan irisan bambu, sehingga gula yang telah mengeras akan berbentuk setengah bola dan silider, dengan guratan khas bambu dan batok kelapa pada baian luarnya. Alat pencetak ini tergolong sangat aman karena alami dan tidak mengandung toksik.

Setiap satu pohon mampu menghasilkan nira dengan jumalah yang berbeda –beda tergantung usia pohon tersebut. Pohon aren dengan kualitas baik mampu menghasilkan setiap harinnya 6L nira . Air nira biasanya diambil dua kali dalam sehari yaiu pada pagi hari sekitar pukul 07:00 dan pada sore hari pada pukul 16:00.

Pemasaran gula aren dilakukan dengan menjual di warung – warung  ataupun menjualnya pada tengkulak, harga 1 kg gula aren dari petani aren  yaitu Rp. 15.000, sedangkan harga pasar 1 kg gula aren yaitu RP. 18.000 – Rp. 20.000

Namun sayangnya, saat ini jumlah warga yang mengembangkan industri rumah tangga ini masih minim, karena usaha tersebut dianggap tidak menjamin kebutuhan keluarga, sehingga industri ini hanya bertahan diskala rumahan saja. Oleh sebab itu, perlu adanya perhatian khusus agar jumlah industri rumahan ini dapat berkembang dan dapat menjadi pemanis untuk Desa Tleter.