Mahasiswa KKN UNDIP Dukung MEA; Berikan Penyuluahan Inovasi Hasil Perikanan
23/01/2016. Potensi produk dan geografis strategis untuk penghasil sumberdaya perikanan, sudah semestinya menjadi modal besar Indonesia untuk tampil dan memanfaatkan MEA sebagai langkah mensejahterakan masyarakatnya. Dalam hal ini Indonesia bisa menjadi negara penghasil produk perikanan baik komoditas mentah maupun komoditas olahan. Memasuki MEA sudah seharusnya Indonesia menjadi negara penghasil komoditas olahan perikanan, selian meningkatkan nilai juga dapat membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat lokal. Terlebih –lebih pada tahun 2016, anggaran pembangunan desa diarahkan atau di alokasikan untuk ”Program Pemberdayaan”. Oleh karenanya masyarakat dalam hal ini perlu diarahkan kepada inovasi produk yang dihasilkan oleh daerah masing-masing, sebagai pengoptimalan potensi dan membuka lowongan pekerjaan atau industri rumahan. Tak ayal dalam rangka KKN yang bertepatan dengan MEA, TIM I KKN UNDIP yang bertempat di Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai Inovasi olahan hasil perikanan. Masyarakat Candirejo dalam kesehariannya bekerja sebagai pembudidaya ikan maupun nelayan, adapaun aktivitas nelayan yaitu di Rawa Pening. Salah satu contoh inovasi yang dicontohkan kepada ibu –ibu PKK dalam hal ini adalah “Bakso Ikan”, harapannya setelah penyuluhan tim PKK ini dapat mengembangkan potensi yang ada menjadi sebuah olahan sebagai ciri khas Candirejo. Hadirnya inovasi dapat menambah nilai yang biasanya hanya dijual dalam bentuk komoditas produk mentah. Oleh karenanya masyarakat selain mengoptimalkan potensi sumberdaya
perikanan (eksploitatif) yang ada juga perlu adanya inovasi sebagai penambah nilai jual suatu produksi terlebih-lebih sudah memasuki MEA. TIM KKN yang berjumlah 13 orang juga mengajak masyarakat untuk benar-benar siap dan sigap dalam menghadapi MEA, oleh karenanya masyarakat harus mulai untuk berinovasi guna meningkatkan daya saing perekonomian. Selain nilai jualnya yang lebih tinggi juga kandungan dari bakso ikan ini memiliki nilai gizi yang tinggi. Hal ini juga bisa menjadi upaya pendukung peningkatan Gizi masyarakat dan “Gemarikan” Gerakan Makan Ikan yang dicanangkan oleh KKP serta dapat mensejahterakan nelayan yang ada di Rawa Pening atau pembudidaya candirejo dan sekitarnya.
Selain mengenai inovasi hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah mengenai informasi BPJS, hal ini dirasa penting mengingat akses dan factor social ekonomi sangat berpengarung terhadap akses kesehatan. Terlebih-lebih masyarakat dalam hal ini belum begitu mengenal mekanisme penggunaan BPJS. Selanjutnya penyampaian materi mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) mengingat masyarakat kadang acuh tak acuh terhadap factor teknis dalam oprasional suatu pekerjaan. Faktor lain yang kadang terlewatkan adalah mengenai system pembuangan limbah indutri baik sekala kecil maupun besar, oleh karennya dalam hal ini perlunya penekanan mengenai salitasi terutama untuk industry dikawasan padat penduduk. Harapan Kedepannya masyarakat selain pandai berinovasi juga mampu mengolah limbah secara baik dan mandiri. Rancangan “Rumah Bersih” perlu adanya untuk mendukung oprasional pengolahan suatu produk, selain sebagai penjagaan kulitas produk inovasi juga sebagai penjagaan lingkungan yang ada disekitar rumah produksi.Tidak terlewatkan dalam kesempatan ini, TIM I KKN Mahasiswa UNDIP Desa Candirejo juga memberikan pengetahuan mengenai pembuatan MOU. Kedepannya UMKM setiap desa kemungkinan akan menjadi ladang tambang bagi investor lokal maupun asing mengingat
adanya MEA, oleh karenanya perlu adanya pengenalan MOU kerjasama agar masyarakat kedepannya benar-benar siap menghadapi perdagangan MEA dan Global. Selama kegiatan berlangsung mendapatkan respon positif dari ibu-ibu PKK Candirejo, mudah-mudahan program pemberyaan desa serta potensi perikanan Desa Candirejo kedepannya mampu menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarkatnya. PKK Candirejo – Semangat Berinovasi ! Yes ! Yes ! Yes ! (Yel-yel semangat berinovasi).