Suasana Khas Pesantren dan memupuk persaudaraan dalam Halal Bi Halal Pemuda Desa Nyatnyono
Nyatnyono – 31/07/2017 Memupuk persaudaraan dan menjalin Silaturahmi merupakan hal yang wajib bagi sesama manusia, tidak memandang agama,golongan,suku,ras,atau kelompok,dan yang terpenting adalah saling memahami satu sama lain dan saling memaafkan,seperti tercermin dalam kegiatan acara Halal bi halal yang diadakan pemuda – pemudi Desa Nyatnyono,acara Halal bi halal ini seharusnya diadakan setelah Lebaran atau hari raya Idul Fitri atau paling tidak pada bulan Syawal,namun karena terkendala masalah waktu,maka dari itu acara Halal bi halal Pemuda pemudi Desa Nyatnyono diadakan agak terlambat beberapa hari setelah bulan syawal,namun keterlambatan pelaksanaan acara tidak mengurangi kebersamaan dan rasa saling memaafkan.dan kebetulan juga pelaksanaan acara bertepatan dengan adanya KKN Tim II Mahasiswa Universitas Diponegoro,sehingga KKN Tim II Mahasiswa Universitas Diponegoro turut serta ikut memeriahkan dan meramaikan acara tersebut.
Acara ini dilaksanakan ba’da Isya pada pukul 19:30 di gedung Balai desa atau gedung serbaguna desa Krajan,Nyatnyono,dan acara ini juga diikuti seluruh pemuda – pemudi RW 04 Desa Nyatnyono, KKN Tim II Mahasiswa Universitas Diponegoro.
Pada awal acara disajikan sambutan dari Ketua karang taruna RW 04 Desa Nyatnyono disusul tabuhan rebana(jawa;terbang) dan sholawat dari kelompok Hadroh&Rebana Pemuda Nyatnyono,suasana tampak meriah dan syahdu,walaupun terdapat perbedaan dan keragaman,namun semua tetap pada satu tujuan,yaitu saling memaafkan,dan diharapkan rasa saling memaafkan tidak berhenti sampai di penghujung acara saja,namun bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
setelah alunan rebana dan sholawat serta doa dipanjatkan,acara yang ditunggu tunggu pun datang,yaitu makan bersama,namun acara makan bersama disini bukan acara makan prasmanan atau piring terbang,melainkan acara makan ala pesantren,dimana nasi,lauk pauk,disajikan diatas Tampah/wadah besar layaknya nasi tumpeng,namun ini bukan nasi tumpeng kerucut,hanya nasi biasa yang diatasnya ditaburi sayur segar,ikan dan tempe,dan dimakan secara bersama – sama,biasanya 2 sampai 5 orang,tergantung banyaknya nasi,para pemuda makan denngan lahap dan suasana akrab dan kebersamaan sangat terasa pada saat itu.
Setelah acara makan bersama usai,tibalah di penghujung acara,para pemudi dan KKN Tim II Mahasiswa Universitas Diponegoro yang putri berpamitan pulang,mengingat hari sudah malam,dan para pemuda KKN Tim II Mahasiswa Universitas Diponegoro yang putra,tetap tinggal di balai desa untuk rapat awal membahas acara&panitia 17 Agustus.setelah selesai para pemuda dibantu KKN Tim II Mahasiswa Universitas Diponegoro yang putra membereskan Gedung balai desa.