Lahan Sempit Tapi Ingin Budidaya Sayuran?Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Kenalkan Teknik Budidaya Microgreens sebagai Superfoods dan Potensi Usaha Baru

Semarang (22/01/2022) – Efek pandemi Covid-19 yang melanda setiap negara didunia mempengaruhi semua sektor yang ada, dan paling terdampak yaitu sektor pangan serta ekonomi. Wilayah perkotaan menjadi sangat terdampak sektor pangan dan ekonominya dikarenakan minimnya lahan pertanian untuk memenuhi ketersedian pangan, serta banyaknya usaha yang gulung tikar. Kondisi tersebut ditambah dengan ketidakpastian mengenai kapan berakhirnya pandemi. Oleh karena itu perlu adanya gerakan untuk memenuhi kebutuhan pangan bernutrisi dan memperbaiki perekonomian masyarakat.

Hadirnya KKN UNDIP  diharapkan mampu memberikan solusi bagi masyarakat diperkotaan, khususnya warga RW 01 Kel. Tlogosari Wetan Kec. Pedurungan Semarang. Solusi tersebut berupa ajakan bagi masyarakat untuk melakukan budidaya microgreens walaupun tidak memiliki pekarangan. Program KKN ini hadir sebagai bentuk pencapaian SDG’s di masa pandemi ini. Teknik budidaya microgreens ini memang tedengar asing bagi warga, karena kebanyakan hanya mengenal budidaya hidroponik.

Sebelumnya, apa itu microgreens? Microgreens adalah sayuran muda yang dapat dipanen dalam waktu singkat yaitu 7 – 14 hari setelah tanam saja. Selain umur panen yang singkat, kelebihan budidaya microgreens ini yaitu tidak memerlukan lahan yang luas. Kandungan vitamin C yang tinggi dan kaya antioksidan pada microgreens menjadikannya dapat membantu pemenuhan pangan bernutrisi tinggi bagi keluarga.

Pembagian Starter Kit Budidaya Microgreens ke Warga RW 01 Kel. Tlogosari Wetan Kec. Pedurungan Semarang

Kegiatan program ini sendiri dimulai dengan pembuatan video tutorial mengenai teknik budidaya microgreens mulai dari persiapan alat dan bahan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan. Video tutorial teknik budidaya microgreens dapat diakses melalui link berikut : https://youtu.be/2RpKH9teLm8. Selain itu mahasiswa KKN juga membagikan starter kit budidaya microgreens kepada warga berupa benih microgreens bayam merah dan pak choy, thinwall, media tanam cocopeat, serta brosur berisikan pengenalan microgreens, kelebihan, macam, cara budidaya, dan pemanfaatan microgreens.

Selain kegiatan tersebut, mahasiswa juga memperkenalkan microgreens kepada para penjual makanan seperti pecel dan pepes ikan. Hal ini dikarenakan microgreens memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga inovasi penambahan microgreens pada olahan makanan dapat meningkatkan nilai ekonomi makanan tersebut. Diharapkan dengan adanya program kerja KKN ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan bernutrisi tinggi serta semangat berbisnis bagi masyarakat khususnya warga RT 08 RW 01 Kel. Tlogosari Wetan Kec. Pedurungan Semarang.

Penulis : Rr. Ragil Panca Pangestika

Dosen Pembimbing KKN : Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P., IPM

Lokasi KKN : RW 01 Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

granola benefits in pregnancy