Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Masyarakat Kelurahan Gajahmungkur Menerapkan Etika Batuk dan Bersin
Semarang (18/01/2022) – Dinas Kesehatan di seluruh dunia dan di daerah Indonesia menyatakan bahwa mutasi dari virus Covid-19 dapat memicu penyakit. Varian virus Covid-19 yang sebelumnya sempat melanda Indonesia dan dunia adalah varian delta. Varian delta ini diketahui lebih cepat menular dibandingkan varian virus Covid-19 lainnya. Kasus orang yang terpapar Covid-19 sendiri sudah sempat menurun di Indonesia, namun bahaya Covid-19 masih mengintai. Ditemukan varian omicron yang diketahui bahwa varian ini memiliki tingkat penuralan lima kali lebih cepat dibandingkan varian delta.
Dzulhi Rossa Kinanti atau yang kerap disapa Ocha, merupakan mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro tengah menjalani kegiatan KKN yang berlokasi di dekat tempat tinggalnya. Lokasi KKN Ocha berada di RW.09, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur. Pada wilayah RW.09 penerapan protokol kesehatan masih berjalan walaupun tidak seketat sebelumnya saat pemberlakuan PPKM oleh Pemerintah Kota Semarang. Namun, karena adanya varian omicron yang mulai masuk ke Indonesia tentunya protokol kesehatan tidak boleh dilupakan. Salah satunya adalah etika batuk dan bersin. Penerapan etika batuk dan bersin yang benar tentunya dapat mengurangi tingkat penuralan virus. Oleh karena itu, Ocha memberikan edukasi kepada warga setempat mengenai etika batuk dan bersin yang benar.
Program yang berjudul “Sosialisasi dan Edukasi melalui Infografis Etika Batuk & Bersin dalam Upaya Mengurangi Penularan Covid-19” itu dilaksanakan di lingkungan RW.09, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Target peserta program sendiri adalah warga RW.09, Kelurahan Gajahmungkur.
Sosialisasi ini dilakukan dengan cara berkeliling dengan memberikan edukasi kepada warga yang ditemui. Selanjutnya dilakukan penempelan infografis di beberapa lokasi yang tersebar di lingkungan RW.09. Infografis sendiri berisi tata cara etika batuk dan bersin yang dilengkapi dengan visualisasi gambar.
Adanya program ini diharapkan masyarakat menjadi teredukasi dan mempraktikkan etika batuk dan bersin menjadi sebuah kebiasaan.
Penulis : Dzulhi Rossa Kinanti – Fakultas Ilmu Budaya
DPL : Desyta Ulfiana, S.T., M.T