Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Penyuluhan dan Edukasi Mengenai Pembuatan Lubang Biopori yang Ekonomis Untuk Atasi Banjir di Kelurahan Gayamsari
Semarang (28/01/2022) – Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di perkotaan terutama pada daerah yang padat penduduk. Masalah banjir tersebut tentunya menimbulkan dampak negatif untuk masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, masyarakat yang mempunyai kebiasaan membuang sampah sembarangan, saluran drainase yang tidak terawat, serta tidak tersedianya/tidak berfungsinya keberadaan lubang biopori.
Lubang Biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode peresapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Prinsip kerja dari lubang biopori itu sendiri adalah meningkatkan daya serap tanah terhadap air yang ada di permukaan dengan cara membuat lubang pada tanah lantas mengisi lubang tanah itu dengan sampah organik. Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari pembuatan lubang biopori, yaitu meresapkan air hujan yang jatuh ke dalam tanah, menahan air hujan serta melindungi permukaan tanah, memperbaiki dan memelihara ekosistem tanah yang sehat, dan mencegah terjadinya kerusakan lahan.
Permasalahan banjir yang terjadi di Kelurahan Gayamsari tersebut membuat mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021/2022 dari Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Diah Nursanti mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya pembuatan lubang biopori yang ekonomis di masa pandemi dan mengadakan edukasi mengenai pembuatan lubang biopori bersama masyarakat Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang dengan memanfaatkan barang bekas. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat, 14 Januari 2022 dan diikuti oleh 30 ibu-ibu PKK di Ruang PKK Kelurahan Gayamsari yang terletak di sebelah Gedung Graha Sari. Program ini dimulai dari pemberian materi mengenai Lubang Biopori (pengertian, manfaat, dan cara pembuatan) menggunakan media power point. Setelah penyampaian materi dilakukan sesi tanya jawab dengan ibu-ibu PKK untuk membentuk komunikasi dua arah agar tidak membosankan. Setelah kegiatan penyampaian materi selesai dilanjutkan edukasi mengenai cara pembuatan lubang biopori yang ekonomis dari barang bekas. Mahasiswa KKN pun mulai mempraktikan dan mengajarkan cara membuat lubang biopori tersebut, dimulai dari menyiapkan alat dan bahan seperti botol aqua bekas, cangkul, gunting, dan sampah organik kepada ibu-ibu PKK. Setelah lubang biopori jadi, mahasiswa mulai mengajarkan cara menanam lubang biopori yang benar dan memberikan arahan untuk mengisinya dengan sampah organik secara rutin tiap 2 minggu sekali.
Kegiatan proker ini diikuti dengan penuh antusias oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Gayamsari. Mereka sangat bersemangat dalam mengikuti program dari mahasiswa KKN tersebut. Mahasiswa KKN pun berharap dengan menyelenggarakan program ini, pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai pentingnya pembuatan lubang biopori untuk mengatasi banjir di wilayah mereka dapat diterapkan.
Penulis : Diah Nursanti (Teknik Sipil)
Dosen Pembimbing Lapangan : Desyta Ulfiana, S.T., M.T.