Habis Gelap Terbitlah Terang! Membakar Semangat Persamaan dan Kebebasan, Mahasiswa UNDIP Sosialisasikan Pentingnya Gender Equality
Zelfontwikkeling, Zelfonderricht, Zelfvertrouwen, Zelfwerkzaamheid, en Solidariteit.
Karanganyar (16/1) – KKN UNDIP Tim I berlangsung sejak 05 Januari hingga 15 Februari 2022 dengan mengambil tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs”. Bertempat di Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, penulis melaksanakan kegiatan KKN sebagai wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat.
Terletak di dekat perbatasan Tasikmadu – Kebakkramat, Desa Kaling terbentuk dari 7 dusun, yaitu: Celengan, Getasan, Kaling, Cabeyan, Jembangan, Dukuh dan Geneng.
Diskusi tentang perempuan memang tidak ada ujung dan habisnya. Banyak kajian menyebutkan bahwa perempuan dan anak terkategori sebagai kelompok rentan yang seringkali menghadapi berbagai permasalahan seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, bahkan kekerasan. Selain itu, perempuan seringkali dianggap sebagai kelompok subordinat yang dinilai hanya mampu melakukan pekerjaan domestik dalam rumah tangga.
Ditarik dari garis sejarah, keadilan dan kesetaraan gender tidak muncul begitu saja, melainkan dari zaman kolonial permasalahan itu telah muncul. Dipelopori oleh R. A. Kartini sejak tahun 1908, perjuangan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan sebagai wujud perlawanan atas ketidakadilan terhadap kaum perempuan pada masa itu mulai disuarakan.
Berkat jasa beliau, dengan kutipan bukunya “Habis Gelap Terbitlah Terang” kemudian muncul istilah emansipasi wanita. Yang mana, emansipasi memiliki arti memberikan hak yang sepatutnya diberikan kepada orang atau sekumpulan orang di mana hak tersebut sebelumnya dirampas atau diabaikan dari mereka. Refleksi emansipasi yang diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini telah membawa perubahan besar kepada perempuan Indonesia, dimana peran wanita bukanlah suatu hal yang tabu untuk melakukan aktivitas diluar perkiraan wanita.
Saat ini, peranan wanita sangatlah besar dalam berbagai bidang. Baik dalam peran pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, bahkan peranan wanita telah kita rasakan diranah publik, seperti contohnya politik. Dan itu membuktikan bahwa kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi manusia. Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup. Tidak hanya diperuntukkan bagi para laki-laki, pada hakikatnya perempuan pun mempunyai hak yang sama.
Namun, sampai saat ini perempuan sering dianggap sebagai sosok pelengkap. Ketidakadilan gender ini sering terjadi dalam keluarga dan masyarakat, bahkan dalam dunia pekerjaan pun terjadi diskriminatif atau ketidakadilan gender dalam berbagai bentuk, seperti stereotip, penomorduaan, marginalisasi , double burden, dan violence. Yang mana, hal itu diperparah dengan adanya Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini dan secara langsung ataupun tidak turut meningkatkan angka ketidakadilan gender dalam berbagai bentuk tersebut.
Untuk mengatasi hal itu, penulis selaku Tim KKN Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja “Door Duisternis tot Licht: Mewujudkan Cita-cita Kartini untuk Mendukung SDGs melalui Implementasi Kesetaraan Gender bagi Semua Perempuan dan Anak Perempuan di Desa Kaling Kecamatan Tasikmadu Karanganyar.”.
Program kerja ini dilaksanakan dengan melibatkan mitra Ibu-ibu PKK sebagai sasaran/target sosialisasi secara tatap muka. Dimana, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada (16/1) bertempat di rumah Bapak Samidi (Ketua Rt03/Rw08 Dusun Celengan). Mereka menyambut Tim KKN dengan baik dan menyinak materi sosialisasi yang diikuti dengan diskusi secara antusias. Melaui program ini, penulis menyampaikan mengenai gender, emansipasi, dan kesetaraan gender. Selain itu, penulis juga menyampaikan tentang sejarah Kartini, perjuangan Kartini dalam mewujudkan emansipasi bagi perempuan, serta pemikiran/cita-cita Kartini bagi Perempuan Indonesia yang divisualisasikan melalui Infografis agar mudah dipahami.
Dengan adanya program KKN ini diharapkan melalui Ibu-ibu PKK Rt03/Rw08, Dusun Celengan, Kartini-kartini Desa Kaling mampu bangkit di tengah Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini dan kedepannya mampu untuk mengimplementasikan kesetaraan gender mewujudkan cita-cita Kartini dari tingkat desa untuk membangun negara Indonesia secara berkelanjutan.
Penulis: Rizky Dani Aryanto (Ilmu Sejarah 2018)
DPL: Ir. Sulistyo, M.T., Ph.D.
Lokasi KKN: Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, 57722.