Gencarkan Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik Demi Mencegah Terjadinya Penumpukan Sampah

Kendal (13/01/2022) – Pembakaran sampah yang terus menerus dapat berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan berupa munculnya emisi gas rumah kaca yang akan menyebabkan terjadinya gas rumah kaca. Pemilahan sampah dapat memudahkan pembuangan dan pengolahan kembali, selain itu memisahkan pembuangan  sampah organik dan anorganik dapat menghindari terjadinya penumpukan sampah, dimana sampah anorganik akan lebih sulit digunakan kembali apabila tercampur dengan sampah organik cair. Setelah melakukan pemilahan sampah dapat dilakukan pemanfaatan kembali sampah organik dan anorganik. Untuk sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk sementara sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan, pot bunga hingga langsung dijual. Oleh karena itu, pelatihan pemilahan sampah rumah tangga organik dan anorganik serta pemanfaatan kembali sampah organik dan anorganik perlu dilakukan sehingga masyarakat dapat memahami perbedaan sampah organik dan anorganik serta dapat mengelola sampah secara efektif.

Demi meningkatkan kesadaran masyarakat RT 01/RW 04 Desa Gubugsari mengenai pemisahan sampah organik dan anorganik, Mahasiswa KKN UNDIP di Desa Gubugsari mencetuskan kegiatan sosialisasi serta pelatihan pembuatan pupuk dan penyebaran poster. Sosialisasi tersebut berisi pelatihan pemilahan sampah organik dan anorganik setelah itu dilakukan praktik pembuatan pupuk dari nasi basi.

Sosialisasi Pemilahan dan Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik

Kegiatan sosialisasi sendiri dilaksanakan pada pada hari Kamis, 13 Januari 2022 pukul 11.00 WIB secara door to door. Masyarakat menyambut dengan baik kedatangan mahasiswa dan mengikuti kegiatan secara antusias. Setelah sosialisasi mengenai pentingnya pemisahan sampah organik dan anorganik dilakukan survey di rumah warga untuk melihat kondisi sampah dan melakukan praktik pemilahan sampah organik dan anorganik. Hari berikutnya diisi dengan membuat pot bunga dari sampah galon sekali pakai yang mulai marak digunakan. Selain itu, dilakukan pula pelatihan pembuatan dari sampah organik serta menyebarkan poster yang berisi langkah-langkah membuat pupuk organik.

Poster Langkah-Langkah Pembuatan Pupuk Organik

Melalui program yang telah dilaksanakan diharapkan dapat terwujud kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah dengan baik, masyarakat dapat mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik serta mengapa sampah tersebut harus dipisahkan. Selain itu, masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan pupuk organik yang dapat diaplikasikan sehari-hari di rumah.

Penulis: Fatina Febiyanti – Fakultas Kesehatan Masyarakat