Mencoba memutuskan rantai penyalahgunaan narkoba di masyarakat, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi pentingnya peran orang tua dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada generasi muda.
Selama pandemi COVID-19, masyarakat seringkali dikejutkan dengan banyaknya berita penyalahgunaan narkoba. Tidak jarang juga kita temukan bahwa penyalahgunaan narkoba menyangkut tokoh masyarakat (public figure). Penyalahgunaan narkoba sebagai salah satu solusi manajemen stress adalah alasan yang sangat umum, padahal jauh berdampak buruk bagi tubuh.
Dalam membantu memutuskan rantai penyalahgunaan narkoba di masyarakat, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 di wilayah Kramat Pela ikut memberikan sosialisasi bagi masyarakat umum, terutama mengenai peran orang tua sebagai pencegah penyalahgunaan narkoba di generasi muda. Penulis selaku pemberi materi menjelaskan cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah sebagai berikut:
1. Orang tua menjadi panutan. Hal yang sering kita temui adalah orang tua merokok di depan hadapan seorang anak baik di rumah maupun di tempat umum. Orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik dan benar, dan juga berani untuk jujur mengakui kelemahan dirinya kepada anak tanpa merasa takut kehilangan wibawanya.
2. Orang tua menjadi teman diskusi. Dengan cara mendengarkan segala hal yang disampaikan oleh anak seperti berita baik, buruk, bahkan hingga mengenal teman/lingkungan bermain anak, maka anak akan merasa didengar oleh orang tuanya secara aktif dan menjadi berani untuk berdialog dan terbuka. Sehingga, anak juga betul merasakan kasih sayang oleh orang tua dan mengurangi kemungkinan penyalahgunaan narkoba.
3. Orang tua menggali potensi anak. Berbagai kegiatan yang menggali potensi anak akan berdampak positif seperti menumbuhkan prestasi anak, menumbuhkan rasa percaya diri, dan menjadi lebih terampil. Dengan begitu anak penuh dengan kegiatan sehari-hari yang positif dan mengembangkan potensi anak lebih jauh lagi.
4. Orang tua membangun kenyamanan dalam keluarga. Menciptakan suasana yang damai di keluarga bisa dimulai dari mengajak diskusi, sering menghabiskan waktu bersama dalam mencari hiburan, ibadah bersama, atau mencoba untuk mengakui kesalahan sebagai orang tua dan berani untuk meminta maaf. Dengan hal ini, keluarga menjadi lebih rukun dan nyaman karena tidak ada perasaan yang disembunyikan dan komunikasi yang terus berjalan dengan efektif.
Penulis: Vincentius Nicholas Wiratama (Manajemen 2018)
DPL: Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D.