Pengabdian Mahasiswa KKN Tim 1 Undip dalam Mengedukasi Mengenai Lubang Resapan Air (Biopori) untuk Konservasi Air Tanah

(GajahMungkur 21/1/2022) Semakin berkurangnya daerah resapan air di lingkungan RW 05 Kelurahan Bendan Duwur, Gajahmungkur membuat semakin banyak genangan air di area area tertentu di wiliyah tersebut. Melihat hal demikian, KKN Tim I UNDIP mencoba mencarikan solusi dengan program Lubang resapan air (biopori) di halaman – halaman rumah warga.

Permasalahan lainnya adalah kebutuhan akan air bersih untuk warga. Dikarenakan sebagian besar warga memakai sumur untuk memenuhi kebutuhan airnya, maka dengan pemanfaatan lubang resapan air (biopori) ini sebagai koservasi air tanah. Konservasi air tanah adalah usaha penggunaan air yang meresap kedalam tanah se optimal mungkin. Kegiatan konsevasi air tanah juga mengatur waktu aliran air sehingga tidak terjadi banjir di musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau.
            Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air dan dapat digunakan untuk membuat kompos dari sampah-sampah organik.
            Biopori ini dibuat dengan menggunakan bahan pipa PVC dengan diameter sekitar 10 cm dengan panjangan sekirat 80 – 100 cm dan telah dilubangi disisi sisinya. Selain itu juga menggunakan penutup pipa yang juga telah dilubangi.

Pembagian Leaflet kepada Warga
            Untuk pembuatan lubang resapan biopori ini pertama dengan menyiram lokasi yang akan di bor dengan menggunakan air agar tanah tersebut menjadi mudah dilubangi, selanjutnya adalah dengan membor lokasi dengan menggunakan bor tanah manual. Kemudian masukan pipa PVC tadi di tanam kedalam lubang tanah. Setelah di tanam, lubang tersebut diisi oleh sampah sampah organik seperti daun dan kulit pisang.
            Salah satu mahasiwa KKN, Abdul Hadi melakukan edukasi pemanfaatan dan pembuatan biopori kepada warga RW 05, Bendan Duwur Gajahmungkur dengan pembagian leaflet biopori serta edukasi langsung kepada warga. Diharapkan dengan dilakukan edukasi tersebut, warga dapat mengetahui dan mengaplikasikan pembuatan lubang resapan air (biopori) ini di area area yang dekat dengan aliran air/pepohonan atau halaman halaman rumah mereka.
“Saya berterimakasih dengan adanya edukasi tentang pemanfaatan dan pembuatan lubang resapan air (biopori), diharapkan nantinya warga dapat mengimplementasikan pembuatan lubang resapan air (biopori) di halaman rumah mereka” ungkap Bu Leli

Penulis : Abdul Hadi
Dosen Pembimbing : Bagus Rahmanda, S.H., M.H.