Manfaatkan Barang Bekas, Mahasiswa KKN Undip Ajak Membuat Emergency Lamp
Boyolali (25/1/2022) – Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2019 tercatat sampah yang timbul sebesar 67,8 juta ton/tahun. Sampah-sampah tersebut terdiri dari sampah organik, sampah plastik, sampah kertas, dan sampah lainnya. Sampah organik memiliki presentase sebesar 57%, sampah plastik sebesar 15%, sampah kertas sebesar 11%, dan sampah lainnya sebesar 17%. Sampah plastik memiliki presentase terbesar kedua setelah sampah organik. Hal ini disebabkan karena penggunaan sampah plastik yang terus meningkat sementara tidak diikuti dengan pemanfaatan dan pengelolaan sampah plastik yang benar.
Sampah plastik merupakan sampah yang sulit untuk diuraikan secara alami. Setidaknya puluhan hingga ratusan tahun untuk sampah plastik dapat diurai secara alami. Dari hal tersebut, kita sebagai manusia harus memiliki solusi. Tentunya kita telah mengenal istilah Reduce, Reuse, dan Recycle (3R), tetapi yang menjadi kendala, banyak masyarakat yang belum memiliki keinginan, kreatifitas, dan kesadaran untuk melakukan Gerakan 3R. Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2022, Rafi Fistra Ali (21) berinisiatif melakukan sosialisasi dan demonstrasi memanfaatkan barang bekas untuk membuat portable emergency lamp kepada peserta didik MI Al Muta’alimin.
Portable Emergency Lamp memanfaatkan barang bekas berupa toples bening yang sudah tidak terpakai. Selain itu juga menggunakan baterai bekas power bank/handphone yang sudah tidak digunakan. Portable Emergency Lamp ini memiliki mobilitas yang baik karena dapat dibawa kemana-mana dan digunakannya baterai yang dapat diisi ulang dapat menghemat pengeluaran untuk membeli baterai baru, jika baterainya habis.
“Portable Emergency Lamp ini dapat digunakan dimana saja dan kapan saja selama dayanya masih ada. Jika habis tinggal dicas lagi, karena sudah ada fitur charging-nya” ujar Rafi Fistra Ali (21), salah satu mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2022.

Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi dilaksanakan di MI Al Muta’alimin. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam pelaksanaannya. Salah satu peserta didik kelas 4, Reno (9) mengatakan bahwa kegiatan ini sangat seru, dan berharap sering diadakannya kegiatan-kegiatan di luar kegiatan akademik lainnya. “Kegiatan ini sangat menyenangkan, sepertinya emergency lamp ini dapat digunakan juga di layangan sebagai hiasan”, ujar Reno (9).
Dengan adanya sosialisasi dan demonstrasi memanfaatkan barang bekas untuk membuat emergency lamp, diharapkan masyarakat terutama anak-anak memiliki kreatifitas dalam memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang lebih berguna.