Varian Baru Covid-19 Kembali Menyebar, Mahasiswa KKN Undip Buat Alat Cuci Tangan dari Pipa Bekas

Meningkatnya angka kasus COVID-19 yang ada di seluruh dunia saat ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah munculnya mutasi virus varian baru, yaitu Omicron,  serta masyarakat yang mulai mengabaikan standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Hingga Sabtu (29/1), jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia Kembali meningkat drastis hingga 11.588 orang. Padahal, pada saat ini berbagai macam sektor perkantoran telah menerapkan kebijakan 100% WFO, yang berarti risiko penyebaran virus dari tempat kerja dapat berlangsung hingga ke lingkungan tempat tinggal.

Menyadari hal itu, Marvelio Kanugraha (21), salah satu mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2021/2022, membuat alat cuci tangan menggunakan hand sanitizer dengan sistem injak. Sistem injak dipilih dengan tujuan untuk meminimalisir sentuhan tangan banyak pengguna dengan tuas penekan botol hand sanitizer. Alat ini menggunakan prinsip kerja mekanik yang sangat sederhana, dimana tuas injak pada alat akan terhubung pada tuas penekan botol hand sanitizer sehingga ketika tuas injak diinjak maka secara otomatis akan menekan tuas penekan botol dan mendorong hand sanitizer keluar dari botol. Uniknya, alat tersebut dibuat dengan menggunakan bahan pipa PVC bekas saja.

“Bahan pipa PVC dipilih karena dapat ditemukan oleh semua orang dengan mudah, serta proses manufaktur alatnya tidak membutuhkan proses yang menyulitkan, sehingga siapapun dapat membuat alat ini untuk digunakan di tempat tinggal masing-masing warga”, ujarnya.

Dengan melihat kondisi lokasi KKN yang berada di RT 10 RW 26 Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, mobilitas warga yang sangat tinggi menjadi pertimbangan utama adanya penempatan alat hand sanitizer injak di pinggir jalan masuk yang dilalui oleh warga, sehingga warga dapat mencuci tangannya sebelum masuk ke rumah masing-masing. Salah satu warga Bernama Sutrisno (50), mengaku terbantu dengan adanya alat cuci tangan tersebut, sehingga Ia bisa masuk ke rumah tanpa takut membawa virus di tangannya.

Penulis : Marvelio Kanugraha – S1 Teknik Mesin – Fakultas Teknik – Universitas Diponegoro

DPL : Dr. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., MP