#Bantu Masyarakat Peroleh Rupiah dan Kembangkan Kualitas Lingkungan dari Sampah, Bagaimana Caranya ?
Semarang (31 Januari 2022) – Persampahan selalu menjadi masalah yang terus ada sepanjang waktu dan dimanapun. Hal tersebut bergerak seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan timbulan sampah. Pengelolaan sampah yang tidak tepat dengan berbagai jenis sampah yang ada dapat mengakibatkan munculnya degradasi lingkungan baik dari segi kebersihan, kesehatan, estetika dan lain lain.
Namun, kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri masih sangat rendah. Hal tersebut berkaitan dengan kebiasaan dan budaya masyarakat yang masih tradisional yaitu membuang sampah secara langsung tanpa adanya upaya pengolahan terlebih dahulu. Hal ini menjadi fokus dari pemerintah untuk mengembangkan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menangani masalahnya sendiri dan sekaligus mendapatkan manfaat dalam pengembangannya. Saat ini pemerintah telah mencanangkan berbagai kebijakan terkait pengelolaan sampah sebagai upaya pembangunan dengan menerapkan prinsip berkelanjutan dan menggunakan konsep yang melibatkan peran serta masyarakat secara optimal dalam pengelolaan sampah. Salah satu upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan melibatkan peran aktif masyarakat adalah konsep 3R melalui bank sampah.
Bank sampah digunakan sebagai tempat untuk menampung sampah yang telah di pilah oleh masyarakat untuk diolah dengan prinsip 3R (Reduce,Reuse dan Recycle). Sampah yang telah dipilah,dikumpulkan dan ditimbangkan akan memudahkan untuk dijual. Sampah yang memiliki nilai ekonomis akan dijual di pasar atau pengepul dan sampah organik akan disalurkan ke TPST untuk diolah menjadi bahan yang lebih berguna. Dari hal tersebut masyarakat akan mendapatkan manfaat dari segi ekonomi dari mengolah sampahnya sendiri. Sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini dapat membentuk kebiasaan baru masyarakat dalam mengolah sampah yang baik dan benar serta tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan tetapi kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Mahasiswa KKN Undip Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota memiliki gagasan untuk mengembangkan program “Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan Konsep 3R Melalui Bank Sampah” di RW 7 Kelurahan Kalipancur. Langkah tersebut dilakukan melalui penyusunan rencana tindak masyarakat dan dilakukan kegiatan penyuluhan terkait bank sampah yang meliputi pengertian,mekanisme,cara kerja,peran masyarakat dan pengembangann kelembagaan. Kegiatan penyuluhan dilakukan kepada ibu ibu rumah tangga di RW 7 dengan menerapkan protokol kesehatan dan telah berkoordinasi dengan Ketua RW 7 dan Ketua RT di wilayah RW 7. Kegiatan juga dilakukan dengan membagikann poster kegiatan dan pembagian booklet rencana pengembangan sistem pengelolaan sampah. Warga RW 7 memberikan respon positif kepada mahasiswa KKN dan saling berdiskusi untuk rencana pengembangan lanjutan.
Cara kerja dari bank sampah sendiri dimulai dengan pemilahan sampah di setiap rumah tangga,penyetoran ke bank sampah,penimbangan, pencatatan buku tabungan bank sampah dan penyalur. Dari program ini diharapkan sampah diolah dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin didukung oleh kreativitas masyarakat sehingga dapat memiliki nilai yang tinggi dan berdaya saing. Selain itu diharapkan juga masyarakat dapat berperan aktif dalam mengatasi permasalahan sampah terutama di kawasan perkotaan yang memiliki timbunan sampah tinggi serta masyarakat mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut tidak hanya dari segi ekonomi tapi aspek lingkungan dan kesehatan. Sekian terimakasih
Penulis : Fitriyani Eka Permatasari (21040118130078)- Perencanaan Wilayah dan Kota,Fakultas Tekni,UNDIP (2018)
DPL : Ir Hermin Werdiningsih, M.T.