Mahasiswa KKN Undip Mengedukasi Masyarakat Cara Membuat Sabun Cuci Piring dari Bahan Kimia
Sabun cuci piring kini sudah menjadi kebutuhan pokok dikarenakan penggunaannya secraa rutin dalam kehidupan sehari-hari. Dampak dari pandemi covid yang dirasakan hingga sekarang ini berpengaruh pada membengkaknya pengeluaran kebutuhan dalam rumah tangga. Beberapa upaya terus dilakukan masyarakat untuk meminimalisir pengeluaran kebutuhan masyarakat, salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara membuat sabun cuci piring secara mandiri. Namun, kurangnya pemahaman masyarakat terkait bagaimana cara pembuatan sabun cuci piring secara mandiri di rumah menggerakkan keinginan Mahasiswa KKN Universita Diponegoro dalam mengedukasi ibu-ibu rumah tangga cara pembuatan sabun cuci piring.
Intan Setiyaningsih Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dibawah bimbingan Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si.,IPM memberikan edukasi kepada ibu-ibu warga Desa Kedungsari cara membuat sabun cuci piring dari bahan kimia. Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Januari 2022 secara offline disalah satu rumah warga.

“Antusiasme yang luar biasa ditunjukan oleh ibu-ibu rumah tangga Desa Kedungsari dengan keingintahuan cara membuat sabun cuci piring serta kualitas dari produk yang dihasilkan membuat ibu-ibu menyimak dengan seksama setiap tahapan yang saya jelaskan,” kata Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ini.
Pelaksanaan pengedukasian diawali dengan memperkenalakn bahan-bahan kimia dan peralatan yang digunakan dalam pembuaatan sabun cuci piring seperti, Emal N270 (bahan dasar sabun), amphitol (foam boster & pengental), NaCl (pengental sabun & pembersih), citrun (pembersih &pengkilap gelas/kaca), Sodium Tri Polyphospate (pembersih noda teh/kopi), Sodium benzoate (pengawet & snit jamur), tergitol NP10 (emulsifier), gliserin (agar sabun lembut di tangan) serta bahan tambahan lain seperti air, bibit parfume (lemon) dan pewarna makanan. Sedangkan, peralatan yang digunakan dalam membuat sabun merupakan peralatan rumah tangga yang sering digunakan.

“Sabun yang dihasilkan banyak dan kualitasnya tidak kalah dengan sabun cuci piring bermerk yang dijual di pasaran, harum dan banyak busanya,” kata Ibu Sri Fatonah salah satu warga Desa Kedungsari.
Pengedukasian cara membuat sabun cuci piring dari bahan kimia diharapkan juga dapat menjadi peluang usaha bagi ibu-ibu rumah tangga dan memotivasi dalam mengembangkan industry rumah tangga sehingga dapat menambah penghasilan.