PESAN LANSIA (Pemeriksaan Kesehatan Lanjut Usia)
KKN TIM 1 UNDIP 2021/2022
Oleh: Iftitan Setya Widayanti ; Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Jumlah dan persentase penduduk lansia di Indonesia akan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup. Diperkirakan pada tahun 2025 akan terjadi peningkatan sebesar 11,1% dan di tahun 2030 sebesar 12,9%. Pada tahun 2020 penduduk lansia di Kota Semarang mencapai 170,2 ribu juta jiwa atau sebesar 9,29%. Peningkatan jumlah populasi lansia akan mengakibatkan terjadinya transisi epidemiologi di bidang kesehatan karena dapat meningkatkan angka kesakitan.
Dengan bertambahnya usia, tubuh akan mengalami penurunan metabolisme dalam tubuh. Pada lansia juga mengalami penurunan fungsi organ tubuh dan fisiologi yang berdampak pada penurunan tingkat aktivitas fisik yang didukung dengan kebiasaan makan tidak sehat pada masa lampau atau bahkan saat ini. Hal tesebut akan berdampak kepada peluang lansia terkena masalah kesehatan. Jumlah lansia yang semakin besar ini menjadi tantangan penulis agar dapat mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri.
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis melakukan upaya untuk peningkatan status kesehatan bagi lansia di wilayah RW 07, Kelurahan Mugasari Kecamatan Semarang Selatan. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 24 januari 2022.
Upaya yang dapat dilakukan diimplementasikan dengan program Peningkatan Status Kesehatan Lanjut Usia. Kegiatan berupa pengukuran antropometri (penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan), pengecekan kesehatan secara klinis dengan mengukur suhu tubuh dan tekanan darah, pengecekan kesehatan secara biokimia dengan gratis atau tidak berbayar berupa pengecekan kadar gula darah dan urine acid (asam urat), kegiatan konseling terkait interpretasi hasil antropometri untuk melihat status gizi dan terkait interpretasi hasil biokimia dari segi gizi dengan menggunakan media leaflet, serta kegiatan pelayanan medis dan pengobatan ringan yang dibantu oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Pandanaran. Diharapkan kegiatan ini mampu menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran bagi lansia atau pendamping lansia untuk senantiasa menjaga dan memperhatikan berbagai masalah kesehatan yang sedang dialami. Menurut salah satu lansia, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut sehingga kesehatan lansia dapat terkontrol dengan mudah, karena mereka tidak perlu datang ke Puskesmas untuk mengantri.