PEDULI LINGKUNGAN, MAHASISWI KKN TIM 1 UNDIP MANFAATKAN TUMPUKAN SAMPAH ORGANIK DAN KOTORAN HEWAN MENJADI PUPUK KOMPOS
Semarang (11/01/2022) – Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2021/2022 kali ini mengajak warga penerima manfaat PPS PGOT “Mardi Utomo” Semarang membuat pupuk kompos dengan memanfaatkan tumpukan sampah daun kering, ranting pohon dan kulit rambutan. Kondisi ini dilatarbelakangi oleh adanya tumpukan sampah yang kian hari semakin bertambah, hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lahan panti ditumbuhi berbagai tumbuhan.
KKN TIM 1 UNDIP tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs”. Diketahui bersama memasuki kondisi pasca pandemi Covid-19 ini, seiring berjalannya waktu ekonomi masyarakat mulai pulih dari kondisi keterpurukan akibat pandemi. Maka progam-progam kerja mahasiswa KKN diharapkan mampu membantu menstabilkan perekonomian masyarakat terutama warga penerima manfaat PPS PGOT “ Mardi Utomo” Semarang.
Mahasiswi KKN Tim 1 UNDIP 2021/2022 Ulfatus Sakdiyah dari progam studi Peternakan bersama 2 mahasiswa KKN dari progam studi lain saling berkolaborasi dalam mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos organik secara langsung dan menghasilkan produk fisik berupa pupuk kompos yang dapat dikomersilkan ke konsumen luar. Melalui progam kerja ini diharapkan dapat meningkatkan skill warga penerima manfaat dalam memanfaatkan tumpukan sampah organik menjadi pupuk kompos yang benar.
Progam ini dilaksanakan pada hari Selasa (11/01) yang ditujukan untuk warga penerima manfaat Panti Pelayanan Sosial PGOT “Mardi Utomo” Semarang. Pelaksanaan progam dilakukan secara langsung (luring) di tempat pengomposan panti dengan memgumpulkan beberapa perwakilan warga mengingat harus meminimalisir kerumunan massa. Sebelum pelaksanaan progam kerja, dilakukan diskusi progam kerja bersa Dosen Pembimbing Lapangan dan Pegawai PPS PGOT “Mardi Utomo” Semarang.
Kegiatan ini diawali dengan pengenalan bahan-bahan yakni daun kering, kulit rambutan, ranting-ranting kayu kecil, feses kambing, Bioaktivator (EM4), air gula dan air bersih. Cara pembuatannya adalah memotong sampah-sampah organik tersebut menjadi ukuran kecil dengan mesin chopper. Kemudian campur EM4 dan air gula yang sudah dilarutkan dengan air bersih, kemudian larutan tersebut disemprotkan secara merata pada tumpukan sampah organik dan feses kambing aduk hingga homogen. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tong composer dan tutup tong sampai rapat sampai tidak terdapat rongga udara. Setelah 2 pekan, pupuk kompos dapat dilihat sudah jadi atau belum dengan dihasilkan warna hitam atau cokelat gelap dan tidak berjamur. Proses pengomposan dapat berlangsung sekitar 14-29 hari.
Mahasiswa KKN UNDIP disambut baik,
Warga penerima manfaat panti sangat antusias dan senang dengan kegiatan KKN UNDIP. Pupuk kompos yang dihasilkan memiliki nama produk sendiri dan bisa dijual untuk menambah pendapatan. Selain itu warga panti semakin sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan sekitar.
Penulis : Ulfatus Sakdiyah, Mahasiswi progam studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.
DPL : Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M. Si.