Cegah Stunting – Upaya Penurunan Prevalensi Stunting
Pelaksaaan KKN Tim 1 2021/2022

Untuk wilayah Karanganyar sendiri khususnya Kecamatan Gondangrejo dengan data terbaru tahun 2021, ada sekitar 42 anak yang terindikasi mengalami stunting dari data 13 posyandu di beberapa desa seperti Banyuanyar (4 anak), Watugajah (3 anak), Plosorejo (2 anak), Belimbing (2 anak), Kedunggong (4 anak), Jurang Kambil (4 anak), Karanglo (1 anak), Perumnas Jeruksawit (14 anak),Plosokerep (3 anak), Dukuhan(2 anak), Perumnas Regency (1 anak), Mojorejo (1 anak) dan Kamboja Jeruksawit (1).
Untuk Berat Badan/Umur (BB/U) ada 3 anak yang masuk golongan sangat kurang, 23 golongan kurang dan 16 masuk golongan berat badan normal. sedangkan untuk BB/TB (Berat Badan/Tinggi Badan) yang diukur dengan serta gizinya, ada 6 anak masuk golongan gizi kurang, 33 gizi baik dan 3 anak dengan risiko gizi lebih.
KKN yang dilakukan oleh mahasiwa Undip mempunyai topik yaitu SDG’s (Suistainable Development Goals) di mana tujuannya adalah mengurangi dan mnjadikan lebih baik, salah satu program kerja yang dilakukan mengenai stunting dengan maksud mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang baik.
Maka dari itu lewat kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa undip gencar melakukan edukasi stunting kepada ibu hamil dengan menjelaskan apa stunting, dampak stunting dan gizi yang harus terpenuhi ketika hamil.
Lokasi diadakan edukasi di Desa Watugajah, Kelurahan Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar di mana ada 3 anak terindikasi masuk dalam golongan stunting.
pada hari kamis, 20 Januari 2020 dilaksanakan kegiatan posyandu di Watugajah berupa penecekan berat badan balita, pengecekan masalah kandungan pada ibu hamil. setelah kegiatan selesai ibu hamil dan balita di arahkan mausk rungan dan mendapatkan edukasi stunting, dengan penjelasan “stunting atau anak pendek umumnya dikatakan, mereka juga bisa mengalami obesitas, keterlambatan bicara, ada ciri-ciri stunting, dampak stunting sehingga ibu-ibu harus sadar mengenai hal tersebut, apalagi pola makan berupa gizi yang seimbang dan baik untuk kesehatan ibu dan janin harus diperhatikan, jangan lupa kebersihan dalam rumah maupun luar rumah agar terhindar dari penyakit dan infeksi bakteri yang dapat membahayakan janin, apalagi memasuki musim penghujan ada penyakit yang namanya DBD, ini sangat berbahaya, yang berawal dari jentik nyamuk, maka dari itu harus rajin meguras bak mandi, ban bekas dan pecahan kaca jika terdapat genangan air maka perlu dibuang airnya”, hal itu di sampaikan oleh mahasiswa KKN Undip.
Setelah selesai penyampaian edukasi kepada ibu hamil, mahasiswa KKN Undip kemudian membagikan makanan guna menambah gizi untuk ibu hamil dan balita yang hadir.
Kemudian di sambung oleh bidan desa yang biasa disapa Bu Ning, yang menjelaskan mengenai varian baru covid-19, beliau berkata “ibu-ibu semua kalau keluar jangan lupa masker harus selalu dipakai, karena sekarang ada varian baru covid yaitu omicron, nah omicron ini cara penularanna lebih cepat dan efeknya lebih ganas dari covid-19, jadi pesan saya tetap pakai masker, jaga jarak dan dijaga kesehatannya”.
Diharapkan dengan adanya edukasi mengenai stunting maka para ibu hamil akan semakin sadar bahwa stunting sangat berbahaya dan bisa berefek sampai anak dewasa, sehingga mengkonsumsi gizi sangat penting, menjaga tubuh agar tetap sehat pada amsa kehamilan dan juga kebersihan harus selalu diperhatikan.