Heboh! Sirine Peringatan Gempa Bumi dan Tsunami Terdengar dari SDN Grogol I! Ternyata Seperti ini Faktanya

Kegiatan sosialisasi penyelamatan diri saat gempa bumi dan tsunami serta simulasi drill gempa bumi dan tsunami di SDN Grogol I, Kotasari, Cilegon

KOTA SARI, CILEGON (20/1) – Diliput dari salah satu siswa SD Negeri Grogol I, pada hari Kamis (20/1) terdengar suara sirine yang begitu kencang dari dua kelas yang ada di sekolah tersebut. Semua ramai keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi pada kelas tersebut. Ternyata, suara sirine itu berasal dari kelas 3B dan 5B yang sedang melakukan simulasi drill gempa bumi dan tsunami yang dipandu oleh salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di kelurahan Kotasari, kota Cilegon, Banten.

Kota Cilegon merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami yang cukup tinggi karena letaknya yang berada dekat dengan anak gunung Krakatau dan lautan. Sebelum kegiatan sosialisasi ini dilakukan, pada Jumat (14/1) minggu lalu, Cilegon salah satu kota yang merasakan guncangan gempa Pandeglang. Goncangan yang dirasakan sangat kuat dan membuat kepanikan warga. “Pas gempa saya lagi main game, kerasa goyang-goyang gitu tapi saya diem doang gatau kalo itu gempa. Ujar salah satu siswa kelas 5B saat ditanya apa yang dia lakukan pada saat gempa terjadi minggu lalu. “pas itu lagi sendirian di rumah, jadi baru tau kalo itu gempa dari TV” lanjutnya.

Dilihat dari komentar para siswa dan siswi saat ditanya apa itu gempa bumi dan tsunami serta bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana tersebut, banyak siswa-siswi yang masih belum paham dan tau apa sebenarnya gempa bumi dan tsunami itu serta bagaimana cara penyelamatan diri dari bencana tersebut.

Sebelum melaksanakan simulasi. Mahasiswa menjelaskan apa itu gempa bumi dan tsunami, sehingga siswa-siswi kelas 3B dan 5B paham terlebih dahulu, selain itu mahasiswa menjelaskan bagaimana cara menyelamatkan diri saat gempa bumi dan tsunami. Mahasiswa menerapkan cara penyelamatan diri OHASHIMO yang diterapkan pada siswa-siswi di negara Jepang sekaligus mengenalkan bahasa Jepang yang dipakai agar mereka ingat apa itu OHASHIMO. Setelah itu, mahasiswa memandu jalannya simulasi drill gempa bumi dan tsunami. Simulasi berjalan lancar dan siswa-siswi dapat menerapkan penyelamatan diri dengan baik.

Siswa antsusias dan aktif saat melakukan simulasi drill gempa bumi dan tsunami

Siswa-siswi begitu antusias dan aktif saat pelaksanaan simulasi. Di akhir kegiatan, mahasiswa memberikan hadiah untuk empat siswa yang sudah berani menjawab pertanyaan dan menjelaskan kembali cara penyelamatan diri saat gempa bumi dan tsunami. “Ilmunya sangat bermanfaat. Anak-anak juga mulai mengenal bagaimana cara penyelamatan diri saat gempa dan tsunami, semoga dilain waktu kami bisa melaksanakan simulasi drill gempa bumi dan tsunami buat anak-anak biar bisa diajarkan ke anak-anak setiap tahunnya.” ujar pak Lukman, S.Pd, selaku kepala sekolah SDN Grogol I.

Semoga dengan adanya pengenalan bencana alam gempa bumi dan tsunami beserta cara penyelamatan nya ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi siswa-siswi SDN Grogol I, agar mereka lebih waspada dan sigap dalam penyelamatan saat bencana sehingga mereka dan keluarganya tetap aman dan selamat.

Penulis: Fika Anandia Tasya

Dosen: Prof. Dr. Ir. Florentina Kusmiyati, M. Sc.