MAHASISWA KKN UNDIP MENGEDUKASI PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI, GIZI SEIMBANG, PEMILIHAN IKAN SEGAR DENGAN GIZI BAIK, DAN OLAHANNYA KEPADA MASYARAKAT KEBONBATUR

Demak (04/02/22) Rebusan daun sirih mengandung antiseptik (antibakteri). Sama halnya dengan sirih hijau disisi lain ada sirih merah yang memiliki kandungan sama dengan sirih hijau. Pemanfaatan rebusan dan ekstrak daun sirih sebagai bahan antibakteri alami. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut memiliki senyawa alami yang lebih aman dibandingkan dengan penggunaan obat yang mengandung bahan sintetik. Dengan adanya kandungan kimia yang ada di ekstrak daun sirih, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan hand sanitizer alami tanpa menggunakan alkohol. Tanaman daun sirih tumbuh subur dikarenakan tanaman ini mudah merambat dimana saja. Biasanya warga menggunakan untuk obat tradisional. Dengan memanfaatkan daun sirih yang melimpah dan kandungan kimia yang ada di ekstrak daun sirih.

Maka dari itu saya berinisiatif untuk membuat produk berupa hand sanitizer alami ekstrak daun sirih yang mampu untuk membunuh, bakteri maupun virus sehingga dapat mengurangi penyebaran covid-19 ditengah pandemi saat ini. Terlebih sulit memperoleh alkohol dan mahalnya harga hand sanitizer membuat masyarakat enggan untuk membeli. Pada program KKN ini saya memanfaatkan potensi yang ada untuk inovasi baru hand sanitizer pencegah virus corona yang sedang marak di seluruh belahan dunia dengan bahan dasar daun sirih merah. Kebanyakan masyarakat belum paham jika hand sanitizer alami juga mampu membersihkan dan sebagai pengganti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Pembuatan ekstrak daun sirih merah dilakukan dengan ekstraksi metode infusa yang dilanjutkan dengan penguapan. Daun sirih yang sudah dicuci bersih dikeringkan kemudian dipotong-potong. Sebanyak 50 gram daun sirih tersebut dimasukkan wadah ditambah aquadest sebanyak 200 ml, kemudian ditim di atas panci yang sudah diberi air selama 15 menit pada suhu 900C. Setelah itu wadah diangkat dan didiamkan selama 30 menit Setelah dingin ekstrak disaring sampai diperoleh filtrate yang jernih. Filtrat dari ekstrak daun sirih merah ditambah dengan bahan-bahan lain, untuk pembuatan 100ml handsanitizer diperoleh perbandingan yaitu 40 ml ekstrak daun sirih, 8 ml air perasan jeruk nipis yang telah disaring, dan gel lidah buaya 5 sdm. Semua bahan dicampur rata kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam botol.

Proses pembuatan hand sanitizer ini diperlihatkan langsung kepada masyrakat agar masyarakat bisa lebih memahami proses pembuatannya. Sehingga masyarakat dapat membuat sendiri hand sanitizer alami setelah melihat langkah pada sosialisasi ini. Produk hand sanitizer ini kemudian dibagikan kepada warga masyarakat sekitar di wilayah Kelurahan Kebonbatur. Setelah selesai kegiatan KKN ini diharapkan masyarakat Kelurahan Kebonbatur dapat lebih mudah menjaga kebersihan tangan bebas virus seminimal mungkin. Hand sanitizer dibuat dari bahan organik yang mana bahannya mudah ditemukan di masyarakat. Dengan mendistribusikan hand sanitizer ini, maka penulis mengajak masyarakat di saat yang sama untuk terdorong mengisi ulang botol kemasan hand sanitizer daun sirih jika habis menggunakan bahan yang mudah ditemukan di lingkungan mereka.

Adapun program kedua saya yaitu Edukasi Gizi Seimbang, Pemilihan Ikan Segar dengan Gizi Baik, dan Resep Olahan Ikan. Dalam rangka melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata gelombang Universitas Diponegoro di Desa Kebonbatur Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, para mahasiswa melakukan kegiatan edukasi gizi seimbang, pemilihan ikan segar dengan kualitas gizi seimbang, dan resep olahan ikan di masyarakat Desa Kebonbatur.

Dalam edukasi kali inia, saya membawakan materi terkait dengan Pentingnya Gizi Seimbang berupa 10 pesan gizi seimbang. Tema dari sosialisasi ini dilatarbelakangi dari masyarakat perlahan mulai kurang waspada terhadap situasi pandemi dan menjalankan aktivitasnya seolah – olah sudah normal kembali tepatnya di Desa Kebonbatur sehingga memungkinkan pemenuhan bahan pangan dan gizinya berkurang karena pasar yang digunakan sebagai tempat jual beli dan memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, saat ini angka Covid-19 terus bertambah. Pandemi ini menyebabkan kelumpuhan pada berbagai sektor di Indonesia. Angka kasus positif terus menignkat seiring dengan bertambahnya varian Covid-19 di Indonesia.

Kesehatan harus tetap terus dijaga, caranya dengan menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi dan tinggi protein, imunitas tubuh akan terjaga.Makanan tinggi protein salah satunya adalah ikan. Potensi dari sektor perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangatlah besar. Maka dari itu, mahasiswa Tim I KKN Undip 2022 melaksanakan program kerja Edukasi Cara Memilih Ikan Segar Konsumsi di Masa Pandemi untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh dan resep mengolahnya. Program “Edukasi gizi seimbang dan pemilihan ikan segar dengan kualitas gizi baik serta contoh resep olahan ikan” berisi tentang edukasi yang dilengkapi dengan media powerpoint dan booklet untuk menambah wawasan terkait pentingnya gizi dan kesehatan di masa pandemi. Permasalahan yang ada saat ini yaitu masyarakat kurang memahami bagaimana ikan segar yang baik dikonsumsi, pengolahan ikan yang baik dan benar agar tidak mengurangi nilai gizi yang berada di dalam ikan, serta peningkatan pangan dari adanya budidaya ikan yang mudah dilakukan dalam masa pandemi Covid-19.

Penulis : Tanti Nabella Putri – Teknik Kimia

An’im Kafabih, S.E., M.E.