WAHHH SULAP!!!Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Edukasi Pengolahan Limbah Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Dengan Metode Fermentasi Untuk Memanfaatkan Limbah Petanian.
Semarang (4/2/2022) – Upaya untuk meningkatkan produktivitas menjadi lebih baik secara kualitas dan kuantitas. Penyediaan pakan yang murah dan berkualitas sangat efektif bagi peternak, baik ternak ruminansia atau non ruminansia. Kendala yang sering muncul dalam penyediaan pakan ternak di daerah beriklim tropis termasuk Indonesia adalah pakan yang berkualitas tinggi dengan harga yang murah. Ketersediaan hijauan pada saat musim kemarau belum dapat mencukupi kebutuhan ternak di Desa Polaman. Upaya untuk mencukupinya dapat dilakukan dengan metode fermentasi pada jerami padi mengingat lahan pertanian yang luas sehingga menghasilkan limbah pertanian yang melimpah pula. Jerami padi adalah limbah pertanian yang tersedia dalam jumlah cukup banyak dan mudah diperoleh untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan sebagian menjadi kompos. Memanfaatkan jerami padi dari sisa pemanenan padi diolah menjadi pakan ternak dengan cara fermentasi. Secara umum, jerami padi memang sudah digunakan sebagai pakan ternak namun kandungan nutrisinya belum dapat mencukupi kebutuhan ternak. Proses fermentasi dilakukan untuk meningkatkan kandungan nutrisi terutama protein dari jerami padi sehingga dapat mencukupi kebutuhan ternak dan dapat disimpan lebih lama.


Mengetahui hal tersebut, mahasiswi KKN Tim I Undip 2021/2022 yang bernama Rizkiana Choirun Nisa dari Program Studi Peternakan memberikan sosialisasi edukasi yang berjudul ” Edukasi Pengolahan Limbah Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Dengan Metode Fermentasi Untuk Memamfaatkan Limbah Pertanian”. Sosialisasi ini dilaksanakan secara luring yaitu mahasiswa KKN terjun langsung melakukan sosialisasi dan pemberian poster kepada para petani dan peternak di RW 03 Kelurahan Polaman, Kecamatan Mijen. Pembuatan pakan fermentasi sebenarnya tidaklah rumit dan dapat dilakukan dengan banyak cara. Hal penting yang wajib dilakukan yaitu memastikan bahan yang akan difermentasi selalu dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Alat dan Bahan yang digunakan meliputi: jerami padi, plastik, bekatul, EM4, molasses dan ember/toples. Langkah-langkah pembuatan pakan fermentasi yaitu mengambil Jerami padi lalu diangin-anginkan untuk mengurangi kadar udara dan potong jerami padi sepanjang 5 – 10 cm. Lalu tambahkan 10% bekatul, 5% EM4 dan 9% mollases dicampurkan dan aduk semua bahan hingga homogen kemudian disiramkan ke jerami padi. Selanjutnya dimasukkan ke dalam ember atau plastik tertutup yang kedap udara supaya terjadi fermentasi dan tunggu hingga 1 – 3 minggu.

Selain itu dengan difermentasi, jerami dikatakan mampu bertahan sebagai pakan selama berbulan – bulan serta kualitasnya nutrisinya akan meningkat karena nutrisi pakan tetap terjaga meskipun tumbuhan yang digunakan sudah tidak segar. Jerami fermentasi yang baik ciri-cirinya: bentuk jerami masih nampak segar tetapi teksturnya sudah lunak, tidak menggumpal, tidak berjamur, berbau masam dan warnanya ke kuning-kuningan. Diharapkan kedepannya masyarakat terutama para petani dan peternak lebih mudah memahami edukasi yang telah diberikan oleh Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021/2022 serta kiranya nanti masyarakat petani dan peternak dapat memanfaatkan limbah pertanian dengan pengolahan limbah Jerami padi sebagai pakan ternak.
Penulis : Rizkiana Choirun Nisa, Mahasiswi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan
Pertanian, Universitas Diponegoro TIM KKN I 2021/2022
DPL : Prof. Dr. Meiny Suzery, MS
Terima kasih untuk perhatian dari bapak/ibu warga RW 03 Kelurahan Polaman
Rizkiana Choirun Nisa
KKN Tim I Universitas Diponegoro
Tahun 2021/2022
#KKNtimIperiode2022 #p2kkundip #lppmundip #undip
#PetanidanPeternak #PeternakIndonesia # PetaniIndonesia #PertaniandanPeternakan