SERING TERJADI GENANGAN BANJIR? INI CARA MAHASISWA KKN TIM 1 UNDIP MENANGANI MASALAH TERSEBUT!
Pangkah, Kabupaten Tegal (23-01-2022) – Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir merupakan bencana alam terbanyak yang melanda Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 487 kejadian banjir sejak 1 Januari hingga 19 April 2021. Jumlah itu mencapai 42% dari 1.153 bencana alam yang terjadi di tanah air sepanjang tahun ini. Banjir disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya adalah kurangnya kemampuan tanah untuk menyerap air hujan.
Permasalahan ini melatarbelakangi Bagus Panji Pamungkas, seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengantisipasi terjadinya genangan air banjir dengan menggunakan metode biopori. Biopori adalah pori-pori berbentuk lubang (terowongan kecil) yang dibuat oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Banyak beberapa keunggulan dari lubang resapan biopori salah satunya adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir. Selain itu lubang resapan biopori juga berfungsi untuk meningkatkan daya resapan air. Disisi lain dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya.


Lubang resapan biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos. Penggunaan alat biopori juga turut serta merepresentasikan tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah, yang mana termasuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin nomor 15 yaitu Life on Land.
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu, 23 Januari 2022 bertempat di Desa Curug RW 01 dan bekerjasama dengan perangkat desa serta warga sekitar. Pemasangan alat biopori tersebut diharapkan dapat meningkatkan resapan air tanah sehingga tidak terjadi genangan banjir.
Penulis : Bagus Panji Pamungkas
DPL : dr. Siti Fatimah P., M.Kes