Mahasiswa Undip Membuat Alat Perangkap Nyamuk Sederhana Dari Botol Bekas

(21/01) Januari selalu identik dengan musim penghujan. Musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi, biasanya menimbulkan penyakit khususnya DBD. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Gejala yang dialami oleh masyarakat yang terkena demam, mual atau muntah, dan ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam. Dengan hal ini, mahasiswa KKN Tim I, Universitas Diponegoro khususnya pada Kelurahan Plalangan, Gunung Pati, Jawa Tengah melakukan pemeriksaan Jentik-Jentik secara berkala.
Solichul Huda salah satu anggota KKN Tim I, Universitas Diponegoro mempunyai program yaitu Pemeriksaan Jentik-Jentik Nyamuk dan Pembuatan Alat Perangkat Nyamuk Sederhana. Pemeriksaan jentik-jentik dilakukan dengan beberapa anggota lain secara door to door di rumah warga Desa Terwidi. Selanjutnya, pada pelaksanaan pembuatan alat perangkap nyamuk sederhana dilakukan saat anggota kelompok mengumpulkan warga Desa Terwidi di basecamp mahasiswa KKN Tim I.
Pembuatan alat perangkap nyamuk ini meliputi botol bekas plastik 1,5 liter, gunting, solasi, plastik hitam dan sendok. Selanjutnya, bahan perangkap nyamuk meliputi air hangat 200 ml, gula jawa 50 gram, dan ragi 1 gram. Cara pembuatan alat perangkap nyamuk ini yaitu; (1) potong botol plastik 1,5 liter menjadi dua bagian, (2) Kemudian, balik bagian atas botol dan rekatkan dengan solasi (3) Larutkan gula jawa sebanyak 50 gram, (4) Masukkan larutan gula jawa kedalam botol, diikuti ragi sebanyak 1 gram tanpa diaduk, biarkan tercampur dengan sednirinya (5) Terakhir, lapisi botol dengan plastic bewarna hitam dan letakkan pada tempat yang terindikasi terdapat banyak nyamuk.

Penulis : Solichul Huda / Peternakan 2018
Dosen Pembimbing : Prof. Meinzy Suzery, MS