##Buat Taman Toga, Tidak Hanya Cantik Dilihat Tapi Juga Bermanfaat untuk Tubuh!
30 Januari 2022, arashlayung, #KKNTIM1UNDIP2022, #LPMMUNDIP, #KKNUNDIP2022, #UNDIP, #P2KKN, #PotensiDesa

Semarang (30/1/2022). Taman tanaman obat keluarga atau biasa disingkat “TOGA”, dibuat ditepi lapangan RT 03 RW 03 Kelurahan Pedurungan Kidul, atas ide mahasiswa KKN UNDIP tim 1. Proyek pembuatan taman toga ini rupanya tidak hanya untuk kecantikan wilayah lapangan, namun juga sebagai pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Dilansir dari Kementrian Kesehatan, Penyakit Tidak Menular (PTM) sendiri merupakan penyakit dengan penyebab kematian tertinggi di Indonesia maupun global. Lebih dari dua pertiga atau sebanyak 70% dari populasi global meninggal akibat PTM seperti kanker, penyakit jantung, stroke, diabetes. Saat ini tren PTM semakin meningkat, ditambah pula dengan situasi pandemi yang mengharuskan semua kegiatan work from home.
Dalam situasi pandemi panjang dengan work from home ini menyebabkan penurunan aktivitas fisik. Situasi ini menjadi pemantik mahasiswi KKN Undip tim 1, Arash Layung, untuk membuat program pencegahan PTM berdasar urgensi tren dan dampak PTM yang terus meningkat di Indonesia. Program ini dilakukan selama satu hari pada tanggal 23 Januari lalu, dengan agenda utama kerja bakti. Highlight atau sorotan dalam kerja bakti ini yaitu pembuatan taman toga di sekitar lapangan RT 03 RW 03 Kelurahan Pedurungan Kidul. “Lapangan RT 03 RW 03 ini lapangan pusat di RW 03. Jadi kalau ada acara apa-apa, kayak acara besar pasti larinya di lapangan ini”, ucap bu ketua RW 03, Bu Tubayanu, saat musyawarah desa. Berdasarkan pemaparan ketua RW saat musyawarah desa, akhirnya diadakan kerja bakti, dengan agenda besarnya yaitu melakukan merenovasi ulang taman toga yang sebelumnya sudah ada namun tidak terurus.

Kerja bakti di lingkungan lapangan terkait dengan pemangkasan tanaman untuk dirapikan, dilakukan oleh bapak-bapak. Setelah merapikan tanaman serta lahan untuk menanam, dilanjutkan dengan penanaman tanaman yang telah disediakan oleh tim 1 KKN Undip. Tanaman yang ditanam yaitu tanaman rosela, kumis kucing, dan daun mint yang sudah berdasar kesepakatan warga. Tanaman yang ditanam selain memberikan kecantikan di sekitar lapangan, juga memberikan manfaat dan mendukung untuk pencegahan PTM.
Dilansir dari Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian, tanaman rosela, dengan memanfaatkan kelopak bunganya untuk diubah menjadi teh, sirup, selai, ternyata bisa membantu pencegahan penyakit tidak menular seperti mencegah kanker dan radang, mengendalikan tekanan darah, melancarakan peredarah darah, dan melancarkan buang air besar. Dalam kelopak bunga rosela mengandung vitamin C, vitamin A, kalsium, protein, dan asam amino, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.

Tanaman kumis kucing bermanfaat untuk menyembuhkan gangguan ginjal, mengobati peradangan, hingga mengendalikan gula darah karena kandungan flavonoid dan polifenol yang memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemik. Dari sumber Healthline, daun mint juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Daun mint kaya akan zat gizi seperti serat, vitamin A, besi, mangan, folat atau vitamin B9, serta memiliki antioksidan untuk melindungi tubuh dari stres oksidatif yang bisa merusak sel. Daun mint ini memiliki manfaat yaitu mengatasi gangguan pencernaan, meredakan gangguan penyakit sindrom iritasi usus besar (IBS), hingga menurunkan rasa sakit akibat pemberian ASI dan mudah digunakan untuk dikonsumsi.
Serangkaian program tersebut selain menanam atau berkebun, juga termasuk mengecat tembok dan jalan pinggir taman toga serta lapangan. Di dalamnya juga menjelaskan singkat mengenai pencegahan PTM salah satunya dengan aktivitas fisik. Melalui kerja bakti ini merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang dapat dilakukan.
Penulis : Arash Layung Dwanggari
NIM : 22030118140115
Dosen Pembimbing : Ir. Hermin Werdiningsih, M.T.
Lokasi KKN : Kelurahan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang