## Lakukan Pengembangan Sistem Drainase Berkelanjutan (Eco Drainage),Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Lubang Resapan Biopori

Fitriyani Eka Permatasari (4/2/2022)

Kegiatan Penyerahan Buku Rencana dan Pedoman Pengembangan Lubang Resapan Biopori (LRB)
Sumber : Dokumen Pribadi

Semarang (4/2)  –  Kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota Semarang memiliki berbagai sarana prasarana lengkap yang menyebabkan perkembangan perkotaan yang pesat. Perkembangan wilayah perkotaan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk yang menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan untuk permukiman. Alih fungsi lahan dari ruang hijau menjadi permukiman menimbulkan permasalahan kurangnya  daerah resapan air sehingga ekosistem air tanah menjadi terganggu dan dapat berdampak pada munculnya bencana longsor banjir dan genangan di area permukiman. Oleh karena itu pembangunan suatu perkotaan perlu memperhatikan aspek keberlanjutan. Pada masa pandemi Covid – 19, pembangunan wilayah perkotaan tetap harus memperhatikan aspek keberlanjutan termasuk dalam  kawasan permukiman. Hal tersebut sebagai langkah untuk menciptakan kawasan  yang tangguh dan tanggap terhadap bencana termasuk pandemi Covid – 19 dan mencapai tujuan SDG’s ke 15. Peran masyarakat sebagai objek perencanaan menjadi hal yang perlu di perhatikan untuk keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan 

KKN TIM 1 Undip 2021/2022 mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Covid Melalui SDG’s  dilaksanakan mulai tanggal 5 Januari sampai 15 Februari 2022. Selama masa KKN ,mahasiswa melakukan observasi lapangan dan wawancara  kepada masyarakat yang menghasilkan perencanaan program kerja sebagai penyelesaian dari permasalahan drainase salah satunya genangan air saat musim penghujan dan permasalahan timbunan sampah yang tinggi di area perkotaan terutama permukiman. Program Kerja “Rencana Pengembangan Eco Drainage melalui  Lubang Resapan Biopori “ diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat untuk mengembangkan daerah tempat tinggalnya sekaligus meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam serta kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan sampah. Selain itu pemanfaatan sampah pada lubang resapan biopori  menjadi pupuk dapat digunakan sebagai potensi ekonomi atau  dimanfaatkan untuk kesuburan taman  warga atau pekarangan rumah warga. Manfaat lain dari program tersebut adalah peningkatan area resapan air menyebabkan kelestarian ekosistem daratan terutama tanah dan keberlanjutan dari air tanah.

Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Sistem Drainase Berkelanjutan dengan Lubang Resapan Biopori (LRB)
Sumber : Dokumen Pribadi

Kawasan RW 7 Kelurahan Kalipancur  merupakan salah satu kawasan permukiman yang padat dan kurangnya ruang hijau untuk daerah resapan air. Selain itu topografi kawasan RW 7 yang terdapat turunan juga mempengaruhi sistem drainase dan penyerapan air di sekitarnya. “ Program ini dapat diterapkan di RW 7 dikarenakan letak lokasi sekaligus dapat menjadi  pencegahan untuk permasalahan  genangan air di saat musim hujan” Ujar Bapak Noor Ali sebagai Ketua RW 7. Berdasarkan wawancara tersebut program ini dapat diterapkan dan membantu pengembangan kawasan RW 7 sebagai kawasan yang maju, tangguh dan tanggap secara berkelanjutan. Dalam kegiatan KKN ini, akan dihasilkan output Buku Rencana Pengembangan Lubang Resapan Biopori. Hasil dari program KKN ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan  bagi warga RW 7  maupun stakeholder terkait dalam melakukan pembangunan berkelanjutan didaerahnya.

Produk Buku Rencana dan Pedoman Pengembangan Sistem Drainase Berkelanjutan melalui LRB
Sumber : Dokumen Pribadi

Penulis : Fitriyani Eka Permatasari (21040118130078)- Perencanaan Wilayah dan Kota,Fakultas Teknik,UNDIP (2018)

DPL    : Ir Hermin Werdiningsih, M.T.

Lokasi KKN : RW 7 ,Kelurahan Kalipancur,Kecamatan Ngaliyan,Kota Semarang