Mahasiswa KKN Undip Edukasi Pencegahan Kenakalan Remaja dengan Pendekatan Penyebaran Infografis

Mangunsari, Kota Semarang (29/1/2022) – Pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. 

Masa remaja merupakan masa transisi, di mana usianya berkisar antara 16 sampai 23 tahun atau yang biasa disebut dengan usia yang menyenangkan, di mana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial. Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku nakal atau menyimpang. Usaha mengingatkan kembali pentingnya menjaga kualitas anak bangsa dikarenakan mereka lah yang nantinya akan mengharumkan nama bangsa negara Indonesia.

Perlu diketahui, perhatian orang tua merupakan salah satu faktor utama dalam perkembangan anak terutama ketika anak menginjak masa remaja karena masa remaja merupakan masa yang penting, sangat rentang dan sangat kritis. Seiring berkembangnya anak, terkadang orang tua memiliki batasan dalam mencapai ruang lingkup remaja, yang terkadang batasan-batasan itu diciptakan oleh remaja itu sendiri. Tanpa disadari hal ini dapat memberikan kebebasan oleh remaja dalam bertindak sesuatu, maka dari itu sangat dibutuhkan untuk para remaja karang taruna Kelurahan Mangunsari agar memiliki pedoman yang baik dalam bertindak untuk menjauhkan diri mereka dari kenakalan remaja.

Pemberian infografis tentang cara mencegah kenakalan remaja kepada Ketua Karang Taruna Kelurahan Mangunsari diharapkan dapat meminimalisir tindakan-tindakan yang tidak diinginkan oleh remaja Kelurahan Mangunsari.

Penyerahan infografis tentang pencegahan kenakalan remaja kepada Ketua Karang Taruna Kelurahan Mangunsari. Sumber: Pribadi

Selain masa remaja adalah masa pembentukan, di masa ini juga merupakan masa pola pikir kritis anak, maka sangat disayangkan apabila kelebihan dan bakat anak tidak mulai ditonjolkan di masa ini. Maka dari itu pada kegiatan ini juga disampaikan sedikit materi menegnai Public Speaking yang bertujuan untuk melatih remaja di Kelurahan Mangunsari menonjolkan bakat dan kelebihan mereka. Seperti yang Ketua Karang Taruna tanyakan, “Bagaimana cara mengasah public speaking skill untuk orang yang sudah memiliki materi matang, tetapi merupakan orang pemalu?” ujarnya di acara sesi tanya jawab soal materi public speaking. Dari pertanyaan ini dapat dicermati bahwa remaja memiliki kendala dalam menyuarakan materi yang ingin mereka sampaikan. Kendala dalam menyuarakan inilah dapat memicu mereka untuk menjadi pribadi yang cenderung diam dan memilih untuk menyerah dan lari ke hal-hal yang menurut mereka lebih nyaman untuk dilakukan. Hal-hal tersebut dapat terminimalisir dengan terasahnya kemampuan Public Speaking mereka, sehingga bakat dan kelebihan mereka tidak perlu tersembunyi oleh ketidakmampuan menyuarakan sesuatu dan remaja akan lebih terfokuskan ke hal-hal positif.

Foto bersama setelah pemberian materi public speaking bersama Remaja Karang Taruna Kelurahan Mangunsari. Sumber: Pribadi.

Penulis: Maitsaa Darin Marsaa (Arsitektur, Fakultas Teknik)

DPL: Prof. Dr. Meiny Suzery, MS