TINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT! MAHASISWA KKN UNDIP LAKUKAN REBRANDING PRODUK USAHA UMKM KOPI BUBUK MBOK eROH DAN MANFAATKAN PUPUK KANDANG BERSAMA KELOMPOK TANI MARGO MULYO DI DESA BLITAR
Pelaksanaan KKN Tim 1 2022

Program 1
Banjarnegara – Mahasiswa KKN Mandiri Universitas Diponegoro yang dimulai dari 05 Januari s.d 15 Februari 2022 bertempat di Desa Blitar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara yang dibimbing oleh bapak Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi., M.Si, dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan telah selesai melakukan serangkaian kegiatan program kerja yaitu Re-Branding Produk UMKM sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Produk pada Produk Kopi Bubuk Mbok eRoh. Produk UMKM ini dipilih karena masih adanya kekurangan dalam produknya. Bebarapa kekurangan tersebut antara lain, dari segi pengemasan yang masih sangat sederhana serta tidak adanya label atau nama produk.
Proses pemberian label produk merupakan hal paling penting dalam suatu produk usaha karena akan memberikan ciri khas tersendiri dan melambangkan identitas suatu produk, dan nantinya akan membuat produk menjadi lebih menarik melalui pengemasan dan pelabelan yang bagus.
Kegiatan ini bertempat di rumah pribadi milik Ibu Rohyati yang bertempat di Desa Blitar RT 01 RW 02, Kecamatan Madukara, dan sekaligus menjadi tempat memproduksi usaha kopi bubuk Mbok eRoh.
Setelah dilakukannya survei ke rumah produksi, program kerja dilanjutkan dengan tahap perancangan desain. Proses perancangan dilakukan dengan berdiskusi bersama pemilik usaha sesuai dengan desain yang diinginkan. Menurut Ibu Rohyati, kopi bubuk berasal dari kopi jawa asli, dan proses penyangraian dilakukan dengan menambahkan sedikit campuran yang berasal dari beras. Tujuan adanya campuran beras adalah agar bubuk kopi menjadi berkesan “buket” tidak “ngecamprang”.
Selanjutnya, program kerja tahap produksi, dimana mahasiswa KKN Undip membuat desain label kemasan sesuai permintaan pemilik usaha. Selain label kemasan produk, mahasiswa KKN Undip juga melakukan peiklanan dan mengupload di media sosial sebagai langkah untuk memasarkan produk agar pemasaran menjadi lebih luas.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan membawa dampak yang baik bagi UMKM terkait dengan pengetahuan tentang Re-Branding produk serta mengedukasi bagaimana cara memaksimalkan pemasaran melalui pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan produk.
Selain itu, program lainnya yang telah dilaksanakan berupa pemanfaatan pupuk kandang menjadi pupuk kompos. Dalam kegiatan ini, kelompok tani desa Blitar turut berpartisipasi. Desa Blitar merupakan salah satu desa di kecamatan Madukara, yang wilayahnya hamper 50 persen adalah perkebunan menjadikan masyarakatnya bekerja sebagai petani. Selain sebagai petani, mereka juga mempunyai hewan ternak seperti sapi, kambing, dan ayam. Dalam kegiatan pertaniannya, masyarakat desa Blitar masih menggunakan pupuk kimia, meskipun pupuk kandang sebagai pelengkapnya. Namun, pupuk kimia yang menjadi pupuk utamanya.

Program 2
Melihat permasalahan ini, mahasiswa Undip yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di desa Blitar membuat program KKN yaitu pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan pupuk kandang. Pupuk kompos dipilih karena adanya peluang dan banyaknyan bahan yang ada serta pembuatannya yang terbilang mudah. Pupuk kompos sangat bermanfaat untuk meningkatkan kandungan yang ada di tanah. Selain itu, pembuatannya dan bahannya sendiri mudah ditemukan, dimanapun dan siapapun dapat melakukannya.
Dalam prosesnya pembuatannya, kelompok tani Margo Mulyo desa Blitar turut digerakkan sebagai upaya pelatihan dan menjadi sumber ekonomi kelompol tani. “Kegiatan ini sangat membantu kami untuk memanfaatkan pupuk kandang yang melimpah di lingkungan sekitar. Ilmu yang bermanfaat dan diberikan secara gratis.” ujar Ibu Suranti, salah satu anggota kelompok tani. Bahan yang digunakan yaitu, pupuk kandang, sampah organik, bekatul, EM4, air dan gula. Pupuk kandang diperoleh dari peternak-peternak di desa Blitar. Sampah organic diperoleh dari sampah dapur yang basah. Tidak ketinggalan juga daun-daun yang seudah berjatuhan.
Daun-daun yang ada dicacah dan dicampurkan dengan pupuk kandang serta sampah organik. Selanjutnya, cairan EM4 dilarutkan dengan air dan dicampurkan dengan gula. Setelah itu bekatul dimasukkan secara merata bersama dengan pupuk kandang dan sampah organik. Proses terakhir yaitu larutan air EM4 dicipratkan secara merata dan dibolak-balik. Tahap terakhir aduk semua bahan tutup rapat.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membantu kelompok tani Margo Mulyo desa Blitar dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian serta meningkatkan ekonomi melalui penjualan dan pemasaran pupuk kompos. Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan sampah dapur mereka dan meningkatkan nilai jual pupuk kandang.
Anis
Editor: Hendrik A.S