Ciptakan Area Resapan Air Mahasiswa KKN Undip Ajak Masyarakat Lamper Kidul Membuat Lubang Biopori
Genangan menjadi salah satu masalah yang sering dialami masyarakat perkotaan, termasuk masyarakat Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Dilansir dari website lifestyle.kontan.co.id yang merangkum dari laman resmi Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional atau LAPAN, menjelaskan bahwa genangan memiliki perbedaan dengan banjir. Perbedaan antara genangan dan banjir terletak pada durasi waktu, ketinggian air, serta luas cakupan area. Menurut LAPAN genangan memiliki durasi waktu yang lebih kecil dari banjir yaitu kurang dari 24 jam, memiliki ketinggian air yang tidak lebih dari 40 cm, serta memiliki luas cakupan area kurang dari 100 meter. Selain itu LAPAN juga menjelaskan bahwa genangan lebih disebabkan oleh ulah manusia yang merujuk pada sistem drainase, berbeda dengan banjir yang disebabkan oleh faktor yang lebih kompleks.
Genangan dapat menyebabkan beberapa hal buruk seperti mengganggu mobilitas masyarakat, merusak badan jalan hingga mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Permasalahan genangan yang ada di Kelurahan Lamper Kidul merupakan masalah yang sering terjadi terlebih ketika musim hujan tiba. Terdapat beberapa penyebab terjadinya genangan di Kelurahan Lamper Kidul antara lain kurangnya lahan resapan air sehingga intensitas run off atau limpasan air hujan menjadi lebih besar, tingginya limpasan air hujan ini membuat beban drainase dalam menangkap limpasan air hujan menjadi lebih besar pula. Disisi lain drainase yang ada di Kelurahan Lamper Kidul juga memiliki permasalahan berupa tersumbat oleh sampah dan endapan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi genangan yang ada di Kelurahan Lamper Kidul adalah dengan pembuatan lubang biopori. Dikutip dari website resmi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, dijelaskan bahwa lubang resapan biopori merupakan sebuah metode resapan air yang dapat meningkatkan daya resap air pada tanah sehingga dapat mengatasi genangan air. Daya resap air ini ditingkatkan melalui pembuatan lubang pada tanah dan penimbunan sampah organik guna menghasilkan kompos, sampah organik yang ditimbun ini dapat memberikan kehidupan untuk fauna tanah seperti cacing, semut dan rayap sehingga tanah memiliki banyak pori – pori untuk menyerap air.
Oleh karena itu dibuatlah program kerja berupa pelatihan dan pembuatan lubang resapan biopori sederhana dalam rangka meningkatkan daya resap air untuk menanggulangi genangan yang ada di Kelurahan Lamper Kidul. Program kerja ini dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan lubang biopori sederhana yaitu dengan menggunakan botol minum bekas kepada masyarakat RW 02 Kelurahan Lamper Kidul, terutama yang berada di sekitar taman Nangka. Setelah melakukan pelatihan dan dapat membuat lubang resapan biopori sendiri, diharapkan masyarakat dapat membuat lubang biopori sendiri di halaman rumah masing – masing atau jika terkendala masyarakat dapat membuat lubang biopori di sekitar taman Nangka.
Penulis : Nadya Ervicha Ayuningtyas
DPL : Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum
Lokasi : Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang