Edukasi Teknologi Deteksi Kebuntingan Dini pada Ternak Ruminansia dengan Menggunakan “DEEA Gestdect”
Dalam pemeliharaan ternak sapi, kambing, dan domba, para peternak terkadang mengalami kesulitan dalam melakukan deteksi apakah ternak yang telah dikawinkan baik secara alami maupun Inseminasi Buatan (IB) mengalami kebuntingan. Dan seringkalinya para peternak sapi tidak tahu tanda-tanda bahwa ternak tersebut bunting oleh karena itu peternak memanggil tenaga ahli yaitu dokter hewan (mantri hewan) untuk mengecek apakah ternak yang sudah dikawinkan tersebut bunting atau tidak. Untuk sekali pengecekan biaya yang diperlukan berkisar Rp 50.000 hal ini tergolong mahal dan dapat dilakukan paling cepat setelah umur 90 hari kawin (palpasi rektal).
Oleh sebab itu, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP, Eko Junanto di Desa Baran, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten melakukan edukasi teknologi yang dapat digunakan untuk deteksi kebuntingan dini pada ternak sapi, kambing atau domba yang memanfaatkan hormon yang terdapat pada urine ternak. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 Januari 2022 dengan menggunakan media poster untuk memberikan pengertian dan pemahaman terhadap peternak.
Deteksi kebuntingan dini memiliki fungsi yaitu agar peternak dengan mudah mengevaluasi keberhasilan dari perkawinan yang dilakukan pada ternaknya dan mengurangi jumlah biaya untuk program breeding ternak. DEEA Gestdect aadalah salah satu metode untuk mendeteksi kebuntingan ternak dengan menggunakan urine sebagai bahannya dikarenakan ternak yang bunting akan memproduksi hormon progesterone dan estrogen mengandung estradiol 17 alfa pada urine. Hormon progesteron diperlukan untuk menjaga janin dalam ternak, sedangkan hormon estrogen belum diperlukan oleh ternak sehingga dibuang melalui urine dalam bentuk estradiol 17, dimana estradiol tersebut terdapat ikatan ion fenol yang dapat dideteksi untuk mengetahui adanya kebuntingan ternak.
Kelebihan dari metode ini yaitu lebih mudah, cepat, dan dapat dilakukan pada ternak yang memiliki usia kebuntingan dini (14-21 hari setelah dikawinkan) dengan akurasi mencapai 87,58% pada ternak sapi serta 1 paket DEEA Gestdect mampu digunakan berkisar 10 kali pengujian.