Turunkan Angka Kejadian Stunting di Kelurahan Karangrejo lewat Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Stunting
Semarang (05/02/2022) – Kamis, 20 Januari 2022 telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita, kegiatan yang diadakan oleh Mahasiswa KKN Undip ini bekerja sama dengan kader Posyandu RW 3 Kelurahan Karangrejo. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara door to door ke rumah ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita di wilayah RW 3 Kelurahan Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang dengan media penunjang poster sehingga dapat memberikan awareness terhadap permasalah stunting yang saat ini menjadi masalah Kesehatan negara.
Upaya pencegahan Stunting saat ini juga merupakan fokus utama dari pemerintah Kota Semarang, saat ini sebagian besar kelurahan di Kota Semarang masih memiliki balita stunting yang perlu diberi penanganan.
Berdasarkan wawancara bersama salah satu mahasiswi KKN dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Nabilah (20) mengatakan “Saat ini percepatan penurunan stunting di setiap wilayah di Indonesia sangat digencarkan. Permasalah stunting bukan hanya permasalah gizi biasa namun permasalah gizi kronis yang dapat berdampak buruk bagi suatu individu maupun kualitas SDM di suatu negara. Masih banyaknya persepsi masyarakat yang salah tentang stunting itu sendiri, maka dari itu perlu dilakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting kepada masyarakat, terutama kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita”
Stunting sendiri menurut KemenKes RI (2018) merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Anak dikatakan pendek (stunting) jika tingginya berada dibawah -2 SD dari standar WHO. Stunting terjadi karena dampak kekurangan gizi kronis selama 1.000 hari pertama kehidupan anak dan infeksi secara terus menerus. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan perkembangan anak yang irreversible (tidak bisa diubah), hal ini berdampak pada rendahnya perkembangan fisik maupun kognitif anak dan secara tidak langsung dikemudian hari akan berdampak pada penurunan kualitas SDM Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan Lembaga terkait dalam upaya menghindari dan mengurangi potensi stunting ke depannya.
“Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, semua penanganan penyakit difokuskan pada penurunan dan pencegahan terinfeksinya virus Covid-19. Akibat pandemi, seluruh sektor kena imbasnya seperti sektor Kesehatan, sektor ekonomi, sektor pertanian, dan lain-lain yang mana berhubungan dengan susahnya masyarakat mendapatkan makanan yang bernutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga berdampak pada kekurangan gizi pada anak. Disisi lain karena adanya regulasi terkait pembatasan sosial sehingga banyak Pelayanan Kesehatan yang ditiadakan guna mencegah penyebaran virus. Jadi makin bertambah jumlah anak yang tidak terpantau tumbuh kembangnya. Sedangkan orang tua juga masing banyak yang beda persepsi terkait pemenuhan nutrisi anak guna cegah stunting. Berangkat dari hal itu, saya rasa kita perlu melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting kepada masyarakat.” Jelas Nabilah, Mahasiswi Undip asal Semarang itu.
Sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting ini merupakan salah satu rangkaian program kegiatan KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Semarang yang dilaksanakan mahasiswa Undip di kampung halamannya yaitu RW 3, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang yang diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan bagi ibu. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menambah informasi dan pemahaman bagi ibu terkait stunting dan pentingnya upaya preventif kejadian stunting khususnya di wilayah RW 3 Kelurahan Karangrejo.