Untuk Mengurangi Ketergantungan Gadget, Mahasiswa KKN Undip Ini Mengajarkan Permainan Tradisional dan Edukasi bagi Anak SD yang Berusia 7-9 Tahun

Foto Setelah Selesai Melakukan Permainan Tradisional dan Edukasi

SEMARANG (07/02/2022) – Meskipun pandemi terus berjalan, dan kebiasaan “di rumah saja” ini belum berakhir, namun siswa yang bersekolah kini mulai masuk walaupun hanya berjalan setengah hari. Adapun hal tersebut tentu sangat baik, karena bagaimana pun anak-anak berusia 7-9 tahun harus merasakan bermain dengan teman seusianya.

Selama pandemi berlangsung, tentu para orang tua pasti mengharuskan anak-anaknya untuk selalu berada di dalam rumah, bermain di dalam rumah, dan tidak dapat bertemu dengan teman-temannya. Hal ini sebenarnya kurang baik bagi kebiasaan sang anak itu sendiri, karena dapat memicu kecanduan gadget sehari-hari.

Perlu diketahui bahwa kini permainan-permainan di smartphone memang sangat bermacam-macam, bahkan adapula permainan tradisional yang juga bisa dimainkan hanya melalui aplikasi dalam smartphone ini. Luar biasa, bukan? Walaupun begitu, berada di depan layar gadget sendiri memiliki dampak yang tidak baik juga pada anak, apabila nantinya itu menjadi kebiasaan.

Aktivitas Siswa SD Selama Bermain Bersama Teman-Temannya

Karena pada tubuh pun, terlalu lama di depan gadget ini sangat berdampak buruk, terutama pada area mata, leher, dan anggota tubuh lainnya. Meskipun canggih dan simpel, namun teknologi ini juga harus dibatasi. Sebab itulah mahasiswa KKN Tim 1 Undip ini memilih program kerja untuk mengenalkan dan mengajarkan anak sekolah dasar kelas 2 dan 4 ini bermain permainan tradisional dan edukasi.

Dengan barang-barang yang sederhana seperti bola dan lompat tali saja, anak-anak sebenarnya sudah sangat bersemangat di lapangan. Apalagi jika diadakannya perlombaan yang membuat rasa penasaran sang anak semakin tumbuh.

Mahasiswa KKN ini juga memilih permainan di dalam ruangan yang dapat mengasah strategi anak, yakni bermain ular tangga dan kertas lipat. Dimana pada kertas lipat, anak-anak diajari untuk melatih keterampilan dan ketelitiannya. Sedangkan ular tangga, yakni mengajarkan anak untuk strategi dan perhitungan.

Adapun untuk permainan bola tangan dan lompat tali sendiri, melatih anak untuk bekerja kelompok dan memiliki sifat berbagi dengan sesama teman. Tidak ketinggalan juga dalam melatih keseimbangan dan ketepatan sang anak. Nah, bermainan di lapangan ini juga menyehatkan tubuh karena selalu bergerak dan berkeringat.

Pada akhir permainan, mahasiswa KKN Undip ini sendiri memberikan reward bagi siswa SD yang paling aktif, dan berhasil memenangkan perlombaan. Meski begitu, bagi siswa lainnya pun tetap diberikan souvenir menarik, agar terus terpacu untuk belajar dan bermain permainan tradisional yang menjadi kebudayaan di Indonesia.

Penulis : Driete Maybella Sishardian (Antropologi Sosial / Fakultas Ilmu Budaya UNDIP)

DPL : Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum