Mahasiswa KKN mengadakan Kerja Bakti Merawat Taman Kelurahan Terboyo Kulon serta Edukasi Pembuatan Pupuk Kompos Organik dari sampah Organik Menggunakan Bakteri EM-4

Semarang (16/01/2022) _  Dalam Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki 17 tujuan yang akan dicapai. Salah satu tujuan SDGs pada nomor 11 yaitu Sustainable Cities and Communities (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) yang salah satu tujuannya tersebut adalah desa peduli lingkungan. Sebuah kota terdiri dari komponen terkecil yaitu desa, untuk mewujudkan sebuah kota yang berkelanjutan maka dimulai dari pengelolaan desa yang terlebih dahulu. Dengan memanfaatkan keilmuan Teknik Kimia dalam pengolahan pupuk, untuk mewujudkan kota dan pemukiman yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan pembuatan peta potensi desa, sebagai salah satu langkah awal untuk perencanaan pemberdayaan potensi yang dimiliki desa. Dalam Penataan dan Perawatan Taman serta Edukasi Pembuatan Pupuk Kompos Organik dari sampah organic menggunakan Bakteri EM-4 bertujuan untuk melestarikan lingkungan wilayah desa, peduli lingkungan desa. Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah yang menumpuk sudah tentu akan menjadi masalah karena mengganggu penduduk di sekitarnya. 

Apel Pagi Sebelum Melaksanakan Kerja Bakti Merawat Taman
dan Lingkungan Terboyo Kulon
Kerja Bakti Merawat Taman dan Lingkungan Terboyo Kulon bersama warga setempat

Dengan Adanya Kerja bakti menumbuhkan rasa peduli lingkungan masyarakat kelurahan Terboyo kulon. Setelah Kerja Bakti Selesai TIM KKN Undip mengajak ketua RT RW beserta Ketua dan perangkat Kelurahan untuk berkumpul dibalai guna  melakukan  edukasi cara pembuatan pupuk kompos organik dari sampah organik menggunakan Bakteri EM-4.

Edukasi cara pembuatan pupuk kompos organik dari sampah organik menggunakan Bakteri EM-4
Pembagian Pupuk Kompos Ke RT RW Kelurahan Terboyo Kulon

Edukasi kompos melalui vidio dan ppt yang mengajarkan dan menjelaskan bahwa Kompos merupakan bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, serta kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos juga mengandung hara hara mineral yang esensial bagi tanaman. Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba — mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Sehingga pemanfaatan sampah organik sangat berpeluang besar karena banyaknya bahan baku di lingkungan. Penggunaan Mikro organisme seperti Effektivitas Migroorganisme (EM4) merupakan bahan stater untuk membangun pertanian akrab lingkungan dengan memanfatkan mikro organisme pembusuk yang bermanfaat untuk kesuburan tanah, dengan cara pembuatan kompos pupuk kandang dengan menggunakan EM4 atau sejenisnya, sesuai dengan dosis atau pemakaian yang tepat berdasarkan petunjuk penggunaan. Antusiasme warga terhadap program diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan peduli lingkungan dan dapat merawat lingkungan dengan baik.

#kkntimiundip2022 #kknundip2022 #undip #p2kkn #lppmundip #potensidesa

Penulis : Iwang Septo Priogo (Teknik Kimia — Universitas Dipoengoro)
Dosen Pembimbing Lapangan : Damar Nurwahyu Bima, S.Si., M.Si