DUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN : MAHASISWA UNDIP AJARKAN PEMBUATAN KOMPOS DAUN KERING

Semarang (08/02/2022) – Meskipun pandemi Covid-19 membuat aktivitas terhambat, masih banyak kesempatan untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat. Tentu aktivitas tersebut dilaksanakan sesuai protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Nabiilah Salsabiil (Mahasiswi Teknik Kimia, Fakultas Teknik) melaksanakan KKN di Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Program ini berjudul “Pentingnya Pemberian Pupuk Kompos dari Limbah Daun Kering menggunakan Bakteri EM4 terhadap kesuburan Tanah”.  

Foto : Pengedukasian Terkait Pengolahan Limbah Sampah Daun Kering Bersama Pengurus Kelompok Tani Kelurahan Bendan Ngisor

Program tersebut dirancang karena masyarakat banyak sampah organik daun kering baik dari daun-daun yang berguguran maupun pertanian yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan hanya dibuang dan dibakar ke lahan kosong sekitar rumah. Sedangkan sampah daun kering jika dibakar akan menghasilkan polusi udara dan mengganggu kenyamanan lingkungan. 

Foto : Pemberian Selebaran Poster dan Edukasi Terkait Pemanfaatan Daun Kering sebagai Kompos

Untuk meningkatkan nilai dari sampah daun kering tersebut maka mahasiswa Undip ini melakukan sosialisasi dan edukasi pembuatan pupuk kompos kepada perwakilan anggota Kelompok Tani yang ada di RW 02 Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang pada hari Rabu (26/01/2022). Pembuatan pupuk kompos tidak sulit dan bahan yang dibutuhkan juga mudah didapatkan oleh warga. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kompos ini antara lain sampah daun-daunan kering, gula pasir, aktivator EM4, dan air. Kegiatan yang dilakukan dengan pemberian materi terkait kualitas bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk, yang selanjutnya dilakukan dengan mengajarkan bagaimana cara membuat pupuk tersebut secara mandiri. 

Foto : Pengadukan Kompos Daun Kering Bersama Pengurus Kelompok Tani

Pembuatan pupuk kompos daun kering ini tidak secara langsung akan terlihat hasilnya. Namun harus dilakukan pengecekan terhadap kompos yang sedang dibuat karena memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu hingga pupuk matang dan siap digunakan. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat membantu kelompok tani di RW 02 Bendan Ngisor dalam meningkatkan dan memaksimalkan kualitas hasil pertanian mereka dengan segala manfaat yang ada pada pupuk kompos. Selain itu masyarakat juga dapat memaksimalkan penggunaan daun kering sebagai bahan pupuk kompos sehingga mengurangi ketergantuangan penggunaan pupuk anorganik atau kimia. 

Penulis : Nabiilah Salsabiil — Fakultas Teknik, Teknik Kimia Universitas Diponogoro 

Editor: Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.