Jangan Sampai Anak Krisis Ilmu! Mahasiswa KKN Undip Adakan Kegiatan Literasi Minat Baca Menggunakan Platform iPati Pintar Sebagai Media Pendukung.

PATI (Rabu, 26/01/2022) — Pada era digitalisasi saat ini memang segalanya lebih fleksibel dan praktis dengan adanya smartphone atau gadget, tapi tahukah anda apabila anak dapat mengalih fungsikan smartphone atau gadget ini ke hal yang kurang bermanfaat, seperti bermain game tanpa batas sampai kecanduan, sehingga memicu anak untuk enggan belajar. Jadi alangkah baiknya sebagai orang tua mengontrol dan mengawasi anak ketika bermain gadget. Karena pada masa sekarang ini sudah banyak anak yang kehilangan minat belajar dan minat membaca, sehingga memicu kurangnya wawasan atau krisis ilmu. Mahasiswa KKN Tim 1 Undip-Jostina Inaya Nawang Sari dengan kiat mengadakan kegiatan Literasi Minat Baca dan Bimbingan Belajar secara door to door di desa Winong RT 07 RW 04, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Rendahnya budaya literasi di Indonesia akibat kurangnya minat baca membuat seseorang menjadi krisis ilmu, karena ilmu sendiri diperoleh dari sebuah pengalaman dan informasi dari sumber terpercaya serta membaca buku. Bagi anak kecil yang duduk di bangku Sekolah Dasar yang paling mudah menerapkan literasi yaitu mulai dari membaca buku.

Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam memahami, mengolah , dan menganalisis informasi dari proses membaca dan menulis. Jadi awal yang paling mudah melakukan literasi, ialah membaca buku. Apabila anak lebih sering membaca buku, maka kemampuan literasi dalam memahami dan mengelola informasi pun semakin baik, selain itu kegiatan membaca juga mencegah terjadinya krisis ilmu. Tanpa disadari kegiatan literasi dapat menambah wawasan bagi diri sendiri.

Sasaran pelaksanaan program literasi minat baca ini ialah anak SD kelas 3-5 yang bertempat tinggal di desa Winong RT 07 RW 04 yang berjumlah 5 (lima) anak SD dalam satu RT secara door to door. Sebelum dilakukannya program ini, mahasiswa sudah meminta izin kepada orang tua anak serta melakukan diskusi terkait alur kegiatan yang akan dilaksanakan.

Yang pertama kali dilakukan selama pelaksanaan program ialah, mahasiswa mencari dan meminjam buku bacaan melalui platform iPati Pintar, dikarenakan tidak tersedia buku dalam bentuk fisik, dan perpustakaan daerah pun masih tutup selama pandemi. Sehingga mahasiswa memanfaatkan platform ipati Pintar sebagai media literasi. Sebelumnya perlu diketahui bahwa iPati Pintar merupakan platform Perpustakaan Digital milik Perpustakaan Daerah Kabupaten Pati yang sudah lauching sejak Februari 2021 lalu. Aplikasi ini diinovasikan akibat dampak pandemi Covid-19 yang membuat perpustakaan harus tutup untuk mengantisipasi penyebaran virus. Dan agar pelayanan umum, seperti layanan sirkulasi dan kegiatan literasi tetap berjalan, maka dirancanglah aplikasi ini yang dapat diakses dimanasaja dan oleh siapa saja melalui gadget guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat mulai dari anak SD, SMP, SMP dan masyarakat luas.

Menurut ibu Nurani, selaku salah satu orang tua anak bernama Brian, bahwasanya penggunaan aplikasi iPati Pintar ini sangat efektif sebagai metode belajar anak. Sebab tak perlu capek-capek membeli buku dan meminjam buku ke perpustakaan. Mengakses buku untuk membaca dan literasi pun mudah, cukup melalui gadget yang sering digunakan. Berbeda juga dengan dahulu yang mana harga buku masih mahal bila harus membeli harus pikir-pikir dulu.

“Selain itu, saya juga bisa membimbing anak untuk bisa membudidayakan literasi, membaca-baca buku yang bermanfaat menggunakan smartphone milik anak saya, agar tidak selalu digunakan untuk bermain game saja”, imbuhnya.

Setelah meminjam buku melalui platform iPati Pintar, mahasiswa pun meminta anak-anak untuk membaca e-pustaka tersebut beberapa lembar sampai kalimat yang ditentukan. Kemudian meminta anak untuk menulis kembali apa yang sudah dibaca dan menceritakannya kembali secara lisan. Hal tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan literasi anak, mulai dari pemahaman dan mengolah kembali bacaan yang sudah dibaca. Selain itu mahasiswa KKN Undip juga membimbing anak mengerjakan tugas/PR yang telah diberikan gurunya di sekolah, serta memberikan tugas atau pertanyaan kepada anak terkait mata pelajaran yang dipelajari saat itu.Tak lupa mahasiswa juga memberikan beberapa snack kepada anak-anak yang mengikuti program literasi dan bimbingan belajar ini sebagai bentuk apresiasi. Karena apresiasi merupakan bentuk penghargaan bagi anak agar dapat memotivasi anak untuk lebih giat belajar untuk menuntut ilmu dan menambah wawasan serta mengurangi istilah “krisis ilmu” bagi generasi muda.

Penulis : Jostina Inaya Nawang

DPL : Zaki Ainul Fadli, SS., M.Hum