#StopPernikahanDini, Mahasiswa KKN Undip Mengadakan Penyuluhan Kepada Remaja Karang Taruna RW 09 Keluruhan Gajahmungkur Akan Bahayanya Pernikahan Dini

Semarang (05/02/2022), Pernikahan dini masih sering terjadi di kalangan remaja. Pernikahan dini dapat berisiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonimi dan reproduksi. Menurut UNDESA (2010), Indonesia termasuk negara ke-37 dengan persentase pernikahan dini yang tinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja. Persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi dan balita. SDKI 2021 mendapatkan bahwa angka kematian neonatal, postnatal, bayi dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahunPernikahan dini masih sering terjadi di kalangan remaja. Pernikahan dini dapat berisiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonimi dan reproduksi. Menurut UNDESA (2010), Indonesia termasuk negara ke-37 dengan persentase pernikahan dini yang tinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja. Persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi dan balita. SDKI 2021 mendapatkan bahwa angka kematian neonatal, postnatal, bayi dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahun.

Sebagian warga masyarakat RW 09 Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur masih memasuki remaja dan usia produktif, pada usia ini perlu adanya pengawasan ketat terhadap pergaulan agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas. Pergaulan bebas pada remaja bisa mengakibatkan berbagai macam masalah dari narkoba sampai hamil di luar nikah. Pergaulan bebas merupakan awal dari pernikahan dini terjadi. Maka dari itu perlu adanya program penyuluhan “Dampak Pernikahan Dini Bagi Kesehatan“. Program ini dilaksanakan di wilayah RW 09 Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur. Target peserta program ini adalah seluruh anggota Karang Taruna RW 09 Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur.


Program ini dilaksanakan dengan cara mengadakan penyuluhan di Balai RW 09 Kelurahan Gajahmungkur yang mengundang seluruh anggota karang taruna RW 09. Selanjutnya dilakukan pembagian brosur mengenai “Dampak Pernikahan Dini Bagi Kesehatan” kepada semua peserta penyuluhan

Diharapkan melalui penyuluhan ini, Remaja Karang Taruna RW 09 mulai sadar akan dampak pernikahan dini bagi kesehatan pada remaja, sehingga dapat mencegah kenaikan kasus pernikahan dini dikalangan remaja.
Penulis : Auliarahma Isnaeni – Farmasi/Fakultas Kedokteran
DPL : Desyta Ulfiana., S.T., M.T.