CEGAH PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH, MAHASISWA KKN TIM I UNDIP MEMBUAT PETA DAERAH RAWAN PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DAN TERJUN LANGSUNG DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERANTASAN JENTIK NYAMUK
Semarang (09/02/2022). Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. Menurut informasi dari WHO, kasus demam berdarah di seluruh dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Diperkirakan ada sekitar 50-100 juta kasus setiap tahunnya, dan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia berisiko terkena penyakit ini. Gejala-gejala di atas biasanya akan membaik dalam waktu satu minggu. Namun, ada pula kemungkinan gejala berkembang menjadi semakin parah dan berisiko mengancam nyawa. Kondisi tersebut dinamakan dengan DBD parah dan sindrom syok dengue. Demam berdarah biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami infeksi dengue kedua kalinya. Jenis penyakit ini sering kali berakibat fatal, terutama pada anak-anak dan dewasa muda.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, sepanjang tahun 2021 tercatat 198 kasus DBD dengan penderita laki-laki, 134 kasus DBD dengan penderita perempuan. Untuk kasus kematian ada 8 orang, masing-masing 4 kasus kematian akibat DBD pasien laki-laki dan 4 kasus kematian akibat DBD pasien perempuan. Kota Semarang adalah salah satu kota endemis DBD pada tahun 2020 Incidence Rate IR DBD 17,4 per 100.000 penduduk. Dalam mencegah penyebaran DBD di Kota Semarang, Pemerintah Kota memiliki program unggulan yaitu bersih besih kampung serta pemeriksaan jentik nyamuk pada masing masing rumah warga.
Sebagai bentuk partisipasi dalam membantu permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP bekerjasama dan berpartisipasi dengan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Jatingaleh dalam program Pemberantasan Jentik Nyamuk Penyuluhan Pemberantasan Pemberantasan Jentik Nyamuk ini dilakukan di RW 04 Kelurahan jatingaleh dengan pemantuan jentik nyamuk yang kami lakukan mengililingi lingkungan sekitar dan berpindah dari 1 rumah ke rumah lain (door to door) untuk mengecek keberadan jentik nyamuk seperti yang ada di dalam rumah seperti bak mandi, kolam, ember, dan tempat penyimpanan air lainnnya.

Selain itu Mahasiswa KKN TIM I UNDIP juga membuat peta daerah rawan penyebaran penyakit demam berdarah dengan analisis yang digunakan dalam pembuatan peta kerentanan penyebaran demam berdarah dengan menggunakan data kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, pola permukiman, dan jarak permukiman dengan sungai, kemudian dilakukan skoring dari setiap indikator dan melakukan multiple ring buffer untuk jangkauan sungai dengan permukiman. Multiple ring buffer ini digunakan untuk melihat jangkauan permukiman dari titik permukiman tersebut. Semua data yang diperoleh tersebut diolah dengan menggunakan software ArcGis. Berdasarkan peta dibawah ini, dapat dilihat bahwa daerah yang memiliki kerawanan tinggi akan penyebaran Virus COVID-19 di Kelurahan Jatingaleh terdapat di RW 01, RW 02, dan RW 03.

Penulis: Faizal Putra Jiwatama
DPL: Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.