Sehat dari Budaya, Mahasiswa Undip Tanamkan Semangat Ibu-ibu Lestarikan Tradisi Nusantara dengan Meracik Jamu Rempah yang Baik dikonsumsi pada Masa Pandemi Covid-19
Kabupaten Lamongan (31/01/2022) –
Dalam rangka memerangi Covid-19 pemerintah Indonesia begitu semangat dan gencar mengajak masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kesehatan, terbukti dengan dikeluarkannya aturan protokol kesehatan 5 M dan melaksanakan program vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Namun, tidak cukup itu saja masyarakat harus sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri masing-masing. Menjaga kesehatan tubuh selama masa pandemi Covid-19 dapat dilakukan dari luar maupun dalam, dari luar misalnya menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan dan sebagainya. Sedangkan dari dalam kita dapat mengkonsumsi makanan/minuman yang sehat dan punya baik bagi tubuh kita misalnya minum air putih yang cukup, makan sayur/buah dan minum vitamin. Selain itu, kita juga bisa mengkonsumsi ramuan-ramuan herbal alami seperti yang akan menjadi pembahasan utama kali ini.
Indonesia adalah bangsa dengan ragam budaya serta tradisi yang tak perlu diragukan lagi, bahkan duniapun mengakuinya. Salah satunya adalah tradisi meracik jamu, tradisi ini telah ada sejak dulu dimana para leluhur kita dengan kreatif memanfaatkan berbagai jenis tanaman/tumbuhan yang ada disekelilingnya untuk dijadikan sebagai minuman yang dapat mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit manusia. Berangkat dari kondisi ini, mahasiswa KKN Undip yang Bernama Tsania Zahrotu Syarifah membuat program untuk melestarikan tradisi racik jamu sehat yang terbuat dari beberapa jenis rempah pilihan yang baik dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh kita sehingga tidak mudah terserang berbagai macam jenis virus ataupun penyakit lain selama masa pandemi. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan ibu-ibu warga RT02/RW02 Dusun Banjaranyar Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Sebelum melakukan ekseskusi program kerja, mahasiswa menyiapkan materi terlebih dahulu yang dimuat dalam bentuk brosur yang nantiya akan disebarkan ke para ibu tersebut. adapun materi yang dimuat dalam brosur ini adalah sejarah jamu, bahan-bahan yang digunakan serta manfaatnya, dan cara meracik jamu yang dilengkapi dengan gambar. Mahasiswa juga meracik jamu rempah yang dibuatnya sendiri untuk dibagikan ke warga sebagai contoh sample. Bahan-bahan yang digunakan tersebut adalah kunyit, temulawak, jahe sebagai bahan utama dan serai, kayu manis, jeruk nipis dan madu sebagai bahan tambahan pelengkap untuk menambah rasa wangi/segar/manis pada jamu.
Tahap selanjutnya mahasiswa melaksanakan sosialisasi untuk program ini secara door to door dari rumah ke rumah warga di RT02 tersebut. Mahasiswa memberikan brosur, sample jamu, serta masker kepada mereka agar dapat memudahkan proses pelaksanaan program KKN ini. Mahasiswa menjelaskan secara singkat dan bahasa yang mudah mengenai pentingnya menjaga daya tahan tubuh manusia melalui cara alami yakni dengan mengkonsumsi jamu secara rutin, bahan-bahan yang digunakan juga sangat mudah ditemukan sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkannya. Para ibu di RT02 sangat welcome dan memberi respons yang baik pada mahasiswa, mereka juga setuju dengan program yang dijalankan mahasiswa.
“Wah, saya sangat setuju nak. Kita itu sebagai orang Indonesia harus menjaga tradisi yang diwariskan leluhur kita, ya salah satunya dengan meracik Jamu ini. Selain kita dapat manfaat untuk kesehatan tubuh, kita juga sekaligus telah melestarikan tradisi Indonesia agar tetap ada dan anak cucu kita juga harus mengetahuinya”, ujar salah satu ibu warga RT02 ke mahasiswa.
Dengan dilaksanakannya program ini, mahasiswa berharap masyarakat dapat ikut berperan serta dalam melestarikan tradisi Nusantara yakni dengan meracik jamu sehat yang terbuat dari rempah. “Budaya dan tradisi akan tetap ada selamanya jika masyarakat juga berusaha untuk menjaga dan melestarikannya”.
Penulis : Tsania Zahrotus Syarifah
Dosen Pembimbing ; Rachma Purwanti, S.KM, M.Gizi