Digitalisasikan UMKM dengan Qris agar mencegah kontak fisik
Sleman (09/02). Di tengah gempuran era teknologi yang sangat pesat perkembangannya masyarakat harus beradaptasi dengan segala macam perubahan yang sudah mulai di digitalisasikan termasuk juga untuk sistem pembayaran di tempat – tempat perbelanjaan yang sudah menerapkan sistem cashless. Sistem cashless sendiri sudah mulai marak bertebaran dimana – mana untuk mempermudah transaksi hanya dengan menggunakan smartphone kita sudah bisa membeli barang tanpa harus bersentuhan tangan ataupun menghitung – hitung uang dahulu yang dapat menjadi salah 1 (satu) tempat penyebaran virus atau kuman – kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
Maka hal ini direspon oleh Bank Indonesia (BI) dengan mengeluarkan QR Indonesian Standard (QRIS) yang dapat memproses metode pembayaran digital. QRIS sendiri dapat menerima segala bentuk pembayaran cashless baik dari Gopay, Shopeepay, OVO, Dana, dan bank – bank yang sudah bisa menggunakan transaksi berbasis scan QR code.
Dengan pembuatan QRIS penjualan semakin meningkat karena cara pembayaran menjadi lebih mudah dan tidak perlu takut jika lupa membawa uang tunai, karena hanya dengan menggunakan handphone langsung sudah dapat melakukan pembayaran dengan cara scan barcode QRIS UMKM Abon Eka Jaya menggunakan platform pembayaran yang dimiliki lalu sudah terjadilah transaksi di Abon Eka Jaya.
Hal ini dilakukan untuk mengurang kontak fisik dimasa Pandemi Covid-19. Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan warga masyarakat mulai memahami transaksi cashelss yang sangat bermanfaat.
Penulis : Dyaksa Witsqa Parahita
Lokasi KKN : RT 009/RW 004, Plosokuning II, Kelurahan Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogykarta
Dosen Pembimbing KKN : Rachma Purwanti, S.KM, M.Gizi