Mahasiswa KKN Undip Sulap Pos Ronda Menjadi Pos MABAR (Maca Bareng) di Dukuh Sukorame, Kab. Blora

Foto : Anak-anak bermain dan membaca di POS MABAR

Sukorame, Kabupaten  Blora (6/2/2022). Miris, minat baca di Indonesia mendapatkan rangking dua dari bawah. Melansir  dari kominfo.go.id, menyatakan bahwa minat membaca buku masyarakat Indonesia paling rendah, namun menatap layar gadget sebanyak 9 jam dalam sehari. Dapat disimpulkan bahwa  masyarakat aktif sebagai pengguna smartphone. Dampak dari hal tersebut, masyarakat  menjadi kurang bijak dalam menggunkan teknologi informasi. Hal ini juga dirasakan oleh orang tua di Dukuh Sukorame, Kabupaten Blora. Para orang tua, mengeluhkan kesulitan untuk mengontrol anak mereka dalam menggunakan smartphone. Berawal dari sekolah daring, anak-anak dituntut harus menggunakan smartphone dalam belajar. Sedangkan orang tua di Dukuh Sukorame banyak yang masih gagap teknologi. Sehingga kurangnya pengawasan dari orang tua, menyebabkan anak tidak tahu waktu dan ketagihan dalam menggunakan smartphone.

Foto : Gotong royong membuat POS MABAR bersama warga Dukuh Sukorame RT.05

Menanggapi dari masalah tersebut, salah satu mahasiswa KKN Undip Tim I 2021/2022, Siti Mudawwamatul Husna dari prodi Ilmu Perpustakaan. Turut membantu orang tua dalam mengurangi ketergantungan anak pada smartphone. Mahasiswa  Undip memanfaatkan pos ronda sebagai tempat belajar dan membaca bersama. Atas persetujuan dari warga, pos ronda tersebut dinamakan dengan POS MABAR (Maca Bareng). Adapun peralatan tulis dan buku yang tersedia, berasal dari donasi masyarakat dan penerbit buku. Hal ini disambut dengan baik oleh warga setempat, anak-anak dapat bermain dan bersantai membaca buku tanpa paksaan. Kebiasaan ketergantungan smartphone akan hilang seiring berjalannya waktu, namun  tetap diperlukan bantuan dari orangtua yang harus tegas dalam mendidik anak. Adanya pos tersebut, diharapkan orang tua dapat menanamkan kebiasaan membaca sejak dini. Masyarakat setempat berharap untuk koleksi buku di POS MABAR bertambah dan tidak diperuntukkan anak-anak saja. Selain itu, buku yang bertambah dapat mengurangi tingkat kebosanan pada anak-anak.