Perangi Kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara : Mahasiswi Undip Lakukan Pemberdayaan Pelaku UMKM dan Pemetaan Potensi Desa Pucang

Banjarnegara (10/02/2022) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mempunyai potensi berupa konstribusi yang cukup besar bagi peningkatan ekonomi Indonesia dan menjadi salah satu sektor yang cukup vital. Selain itu, UMKM mempunyai peranan dalam perluasan kesempatan penyerapan tenaga kerja dan menjadi penguatan baru terutama bagi masyarakat yag mempunyai ekonomi menengah ke bawah. Dilansir dari Website Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jateng (2022), UMKM di Banjarnegara menyerap tenaga kerja baru mencapai 1644 pelaku.

Banjarnegara merupakan salah satu penghasil pengembangan inovasi UMKM di Indonesia. Namun, tidak semuanya persaingan UMKM di Banjarnegara bersaing secara kompetitif, karena adanya perbedaan penguasaan teknologi bagi beberapa pelaku UMKM tersebut. Sehingga, tidak sedikit pula yang tidak dikenal oleh konsumennya karena tidak mempunyai teknik branding yang jelas. Selain itu, tidak adanya informasi pemetaan spasial yang memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui jenis produk yang akan mereka cari menjadi kesulitan tersendiri bagi pelaku untuk branding produk karena minimnya dukungan dari pemerintah setempat.

Rempeyek merupakan salah satu UMKM yang cukup menarik di Banjarnegara, karena merupakan salah satu cemilan yang identik dan khas bagi masyarakat Banjarnegara. Namun, karena Rempeyek tidak dikemas secara lebih modern, mengakibatkan Rempeyek semakin tidak dikenal oleh konsumen.

Program Kegiatan Pemberdayaan Pelaku UMKM Melalui Pengembangan UMKM Berbasis Inovasi

Melihat fenomena sosial tersebut, mahasiswi KKN Universitas Diponegoro membuat program sekaligus inovasi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Mahasisiwi tersebut melakukan perencanaan pemasaran produk inovatif bagi salah satu pelaku UMKM Rempeyek di Desa Pucang, Kab. Banjarnegara, milik Ibu Langimah. Mahasiswi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota tersebut melakukan pendampingan UMKM Rempeyek tersebut dengan melakukan beberapa inovasi. UMKM tersebut tidak mengemas produk secara lebih modern dan menarik agar dapat bersaing dengan UMKM lainya. Oleh karena itu, mahasiswi tersebut membuat desain logo produk terbaru yang dapat memberikan kesan pembeda bagi konsumen. Dengan mengemas produk menjadi lebih menarik dan disertai dengan stiker produk yang menjadi ciri khas produk Rempeyek Ibu Langimah tersebut. Diharapakan akan menjadi brand awareness sehingga konsumen bisa dengan mudah mengenal produk tersebut.

Selain itu, untuk memudahkan calon konsumen mencari produk tersebut di media digital. Mahasiswi KKN tersebut membuat dan mendaftarkan UMKM tersebut pada google bisnis. Dengan hal tersebut akan memudahkan konsumen untuk mencari produk tersebut melalui sumber pencarian google. Karena inovasi tersebut belum awam bagi Ibu Langimah, mahasiswi tersebut pun juga melakukan pendampingan dan pelatihan bagaimana cara mengaplikasikan inovasi tersebut. Dalam memanfaatkan media sosial, broadcasting iklan tentang menerima pesanan juga dibuat bersama-sama untuk disebarkan melalui Whatsaap dan akun google bisnis.

“Saya berterima kasih kepada Mahasiswi KKN Undip karena telah membantu mengembangkan usaha saya. Semoga pengalaman yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang panjang”. Ucap Ibu Langimah

Selain dapat mengaplikasikan inovasi dari pemberdayaan UMKM ini, diharapkan terjadi  peningkatan pendapatan UMKM dan ilmunya yang dibagikan kepada  pelaku UMKM Rempeyek Ibu Langimah dapat dibagikan dan tiru oleh UMKM lainnya. Sehingga, pelaku UMKM di Desa Pucang menjadi lebih kompetitif di Banjarnegara.

Program Kegiatan Pemetaan Partisipatif Potensi Desa Berbasis Spasial Guna Menguatkan Informasi dan Promosi Desa

Selain itu, mahasiswi KKN tersebut membuat terobosan dan inovasi yang sebelumnya tidak dilakukan oleh Pemerintah Desa Pucang, yaitu informasi peta spasial dalam memberikan informasi segenap sumber daya alam dan buatan yang dimiliki desa. Belum adanya informasi peta potensi Desa Pucang guna memberikan informasi dan promosi Desa Pucang membuat kurangnya informasi bagi warga Desa Pucang dan warga diluar Desa Pucang akan  potensi desa yang dimiliki. Mahasiswi KKN tersebut membuat peta yang mencakup semua informasi potensi yang ada di desa Pucang melalui partisipasi dari pihak pemerintah desa dan perwakilan masyarakat . Sehingga dengan adanya peta tersebut akan memudahkan warga Pucang dan sekitarnya dalam mencari titik lokasi untuk mencari produk inovasi yang mereka inginkan atau membuat kunjungan ke beberapa lokasi potensi tersebut.

Mahasiswi tersebut melakukan sosialisasi kepada pemerintah Desa Pucang agar pemerintah desa tersebut dapat menjadikan peta tersebut sebagai sarana informasi dan dapat mengaplikasikan gambaran potensi yang ada  dalam program kerja mereka untuk membagun Desa Pucang menjadi lebih maju. Mahasiswi tersebut juga membuat leaflet bertajuk “ Lets Make a Journey to Desa Pucang” di beberapa titik lokasi yang cukup strategis, salah satunya di BUMDES Joglo Lokatara , agar dengan mudah ditemukan oleh Warga Desa Pucang dan sekitarnya yang membutuhkan informasi tersebut.

“Program yang dilakukan oleh mahasiswi KKN Undip tersebut sangat inovatif, bahkan program tersebut tidak terpikirkan oleh kami sebelumnya. Dengan program tersbut sudah cukup mewakili potensi di Desa Pucang untuk lebih dikenal”. Ucap Pengurus BUMDES Joglo Lokatara

Diharapkan dari program tersebut dapat membantu Pemerintah dan Warga Desa Pucang untuk keluar dari garis kemiskinan dengan mengembangkan inovasi berbasil industri digital bagi warga desa Pucang.

Salma Ayyasi / Perencanaan Wilayah dan Kota/ 21040118120021

Editor : Hendrik A.S