Dukung Percepatan Penurunan Stunting, Mahasiswa KKN Undip Berikan Penyuluhan MPASI secara Door to Door
Tangerang (09/02/2022) – Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak didefinisikan stunting jika tinggi badan menurut usia mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO. Jika stunting tidak dicegah sejak awal kehidupan anak, 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK); dari kehamilan hingga anak berusia 24 bulan, selain dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, juga dapat mengganggu perkembangan otak anak yang akan mempengaruhi kemampuan, produktivitas, dan kreativitas. Anak pun berisiko memiliki penyakit kronis terkait gizi di masa dewasa.
Masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan masa paling penting dalam pengenalan dan pengembangan kemampuan anak untuk mengunyah dan menelan. Namun, pemberian MPASI yang tidak tepat dapat berdampak buruk pada metabolisme anak, seperti pemberian makanan pendamping yang terlalu dini, pemberian sayuran berserat tinggi pada masa pengenalan, dan pemberian tekstur yang tidak sesuai usia dapat membuat luka usus dan memicu diare.
Dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen di tahun 2024, mahasiswa KKN Undip Tim 1 tahun 2021/2022 memberikan penyuluhan terkait pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang tepat sesuai usia anak kepada peserta Posyandu Srikandi RW 013 secara door to door. Selama penyuluhan, selalu menerapkan Protokol Kesehatan 5M demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2022. Penyuluhan terkait pemberian MPASI yang tepat ini memakai media informasi lembar balik yang mencakup kebutuhan energi anak yang dapat dipenuhi dari MPASI, strategi pemberian MPASI, kapan waktu yang tepat memulai pemberian MPASI, penjelasan pemberian MPASI mulai dari usia 6-9 bulan, 9-12 bulan, dan 12-24 bulan (termasuk tahap perkembangan anak, frekuensi, jumlah, dan tekstur pemberian MPASI), hal penting dalam pemberian MPASI, serta resep MPASI makanan utama dan cemilan untuk masing-masing kelompok usia. Kader Posyandu Srikandi sangat mendukung program ini dengan memberikan daftar peserta posyandu yang dapat didatangi rumahnya.
Diharapkan dengan adanya penyuluhan pemberian MPASI yang tepat sesuai usia anak, ibu baduta (bawah dua tahun) khususnya di wilayah RT 004/RW 013 dapat memberikan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai dengan usianya agar mencegah terjadinya stunting.
Penulis : Amelia Atirah Das (Fakultas Kedokteran/Gizi)
DPL : Prof. Dr. Ir. Florentina Kusmiyati, M.Sc
Lokasi : Kelurahan Cibodas Baru, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang