Jalan Sawah Bercahaya! Inisiasi Nyata Mahasiswa KKN I Undip 2022

Kebutuhan listrik di Jawa Tengah semakin bertambah, termasuk di daerah terpencil dan terisolir. Kondisi tersebut menuntut agar pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) yang memanfaatkan beragam sumber energi yang berlimpah, terus dibangun. Antara lain tenaga surya, angin, air, panas bumi, maupun gelombang laut.

“Masalah masing-masing daerah berbeda dan teknologinya juga beragam. Jika PT Dwi Patra Industri mempunyai solusi dan teknologi untuk mengatasi persoalan listrik di daerah terpencil, salah satunya Pulau Nyamuk di Karimunjawa, tolong saya bikinkan total solution,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP saat beraudiensi dengan Presiden Commisioner PT Dwi Patra Industri dan jajarannya di ruang kerja gubernur, Selasa, (26/1).

Penerangan jalanan persawahan yang minim mengakibatkan rendahnya aktivitas masyarakat di malam hari. Rendahnya penerangan dikarenakan lokasi persawahan yang jauh dari akses jaringan PLN sehingga tidak terdapat lampu penerangan jalan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN I UNDIP Periode 2022 bersama dengan warga Desa Pundenarum, Karangawen, Demak. Berinisiasi untuk memasang percontohan lampu dengan tenaga panel surya untuk menerangi jalan persawahan.

Siswa mendapat pengetahuan mengelola dan merawat baterai, ini akan menjadi perilaku ke depan. Pemanfaatan energi terbarukan ini, bisa mendukung ketahanan energi nasional dan menjadi penunjang pembangunan daerah-daerah terpencil.

Dengan PLTS, untuk satu KW membutuhkan tanah 10 meter persegi. Jika tidak ada lahan kosong, maka dapat memanfaatkan atap bangunan. Jika tersedia tanah luas di satu tempat, dapat memanfaatkannya untuk menghasilkan ribuan volt ampere.