Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Pemberdayaan Pengembangan Pengelolaan Wisata Susur Sungai Silugonggo Desa Kedung Pancing Pasca Pandemi Covid-19.

Pariwisata berkelanjutan merupakan bentuk adaptasi SDGs pada sektor pariwisata, terutama pada tujuan memastikan mata pencaharian dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8) dan konsumsi yang bertanggungjawab (SDG 12). Prospek industri pariwisata di Indonesia sangat besar mengingat kekayaan alam Indonesia yang melimpah.
Desa Kedung Pancing merupakan desa yang terletak di bantaran Sungai Silugonggo Kecamatan Juwana. Kondisi geografis tersebut mendorong pemerintah desa melalui BUMDes untuk menggagas wisata alam berupa wisata susur sungai. Namun, pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung. Adapun rendahnya kepercayaan wisatawan menjadi salah satu penyebabnya. Demi meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan dan pariwisata nasional, Kemenparekraf telah menyusun protokol Cleanliness, Health and Safety (CHS). Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan kepada pengelola wisata untuk pengembangan pengelolaan dan juga penerapan protokol CHS agar dapat segera memulihkan kembali wisata susur Sungai Silugonggo pasca pandemi covid-19.
Program pemberdayaan pengembangan pengelolaan wisata dibuat agar dapat membantu pengelola memaksimalkan kembali pengelolaan Wisata Susur Sungai Silugonggo pasca pandemi Covid-19. Mahasiswa KKN Undip memberikan Guidebook panduan pengembangan pengelolaan wisata agar Wisata Susur Sungai Silugonggo dapat kembali pulih.
Penulis : Arga Pratama (Mahasiswa S1-Teknik Perkapalan, KKN TIM I UNDIP)
Dosen Pembimbing : Zaki Ainul Fadli., SS., M.Hum
Lokasi KKN : Desa Kedung Pancing, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati