Vaksin Covid-19 Untuk Lansia Berbahaya? Ini Dia Penjelasan Mahasiswa KKN TIM I UNDIP

Semarang sedang marak-maraknya Wabah COVID-19 hingga saat ini yang belum juga mereda. Alih-alih mereda, Positif COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah semakin meningkat tiap harinya. Hal ini membuat sejumlah kota di dalamnya menyandang status baru sebagai Zona Merah dalam waktu dekat. Kenaikan angka di Jawa Tengah berdampak salah satunya pada Sistem Pendidikan, yang berdasarkan kebijakan pemerintah dilakukan secara daring. Beradaptasi dengan kebijakan tersebut Universitas Diponegoro tahun ini menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring, yang dilaksanakan sejak 5 Januari 2022 hingga 15 Februari 2022.”. Dimana mahasiswa Undip berkesempatan untuk melakukan kegiatan KKN mandiri di kampung halaman guna membangun kampung halaman agar lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa situasi pandemi tidak menghalangi mahasiswa untuk berusaha mengabdi.
Dimas Aditya Pangestu , salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN TIM I Universitas Diponegoro periode 2022 dengan sistem daring melakukan programnya di kampung halamannya, tepatnya di Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang . Dalam menjalankan programnya mahasiswa ini merasa heran, lantaran sudah ada Himbauan kepada seluruh warga untuk Wajib Vaksin yang dimana wajib Vaksin ini diperuntukan untuk Pencegahan COVID-19 dalam masyarakat terutama Lansia , namun di Kota semarang angka penyebarannya masih tergolong tinggi. Selain itu masih terhitungnya rendah kesadaran warga desa untuk Melakukan kegiatan Vaksinisasi karena bayak beredarnya berita Hoax. Pasalnya, masih banyak warga yang masih saja percaya akan konspirasi tertentu dan kurangnya edukasi mengenai Vaksinisasi COVID-19.
Pemerintah telah membuat program untuk memberikan sejumlah bantuan pada masyarakat di era pandemi, salah satunya Pemberian Vaksinisasi secara gratis yang dimana dapat diakses dengan mudah salah satunya melalui website Dinas Kesehatan Semarang . Pembagian Slot Vaksinisasi untuk warga desa dirasa kurang efektif, pasalnya masih terdapat warga desa yang belum tau perihal berita informasi Vaksinisasi gratis dikarenakan minimnya internet serta bantuan dari pemerintah desa setempat.

Dalam menghadapi permasalahan tersebut, mahasiswa ini memberikan solusi dengan melaksanakan empat program sebagai awal kebiasaan baru. Program pertama, dengan membuat Program “Edukasi Pentingnya vaksinisasi COVID-19 untuk Lansia”. Dimana Sosialisasi dilakukan dengan metode rumah ke rumah mengingat diharuskan melakukan sosial distancing, serta dilaksanakan dengan Penyebaran brosur berbentuk softfile yang diharapkan dapat mengurangi berita hoax dan dapat disebar luaskan secara mudah . Kegiatan ini selain difokuskan pada warga desa, Salah satunya lansia di Kelurahan Barusari . Materi edukasi yang diberikan mencakup penjelasan Vaksinisasi , Manfaat Vaksinisasi , Cara kerja Vaksin tersebut serta contoh berita hoax dan berita asli.