Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Ibu-Ibu Meracik Jamu untuk Jaga Kesehatan

Warga RW V, Kelurahan Gondoriyo menghadiri acara pelatihan pembuatan jamu sehat yang diadakan oleh mahasiswa KKN UNDIP

Saat ini situasi pandemi kembali memanas dengan hadirnya varian omicron yang memiliki kecepatan penularan berkali kali lipat dibandingkan varian lain. Beberapa kota di Indonesia telah mengalami peningkatan level PPKM. Kabar baiknya, Kota Semarang masih termasuk wilayah PPKM level 1. Pencapaian ini patut dipertahankan dengan masyarakat senantiasa menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. Pemerintah Kota Semarang pun menerapkan peraturan pembatasan yang dilaksanakan selama 14 hari.

Selain menerapkan protokol kesehatan, setiap individu harus dapat menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar, sehingga rantai penularan Covid-19 dapat lebih mudah terputus. Salah satu cara untuk mempertahankan kondisi tubuh adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan. Jamu adalah salah satu obat tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan herbal yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Jamu memiliki berbagai macam khasiat seperti mencegah penyakit, menjaga kesehatan, pemulihan, kebugaran dan bahkan kecantikan. Bahan jamu yang lebih mudah diperoleh serta cita rasa khas jamu yang cenderung cocok untuk lidah orang Indonesia membuat jamu lebih mudah diterima oleh masyarakat. Selain itu, pemerintah juga memiliki program Gernas Bude Jamu (Gerakan Nasional Bugar dengan Jamu) yang bertujuan mendorong pemanfaatan jamu secara maksimal oleh masyarakat.

Bahan-bahan yang digunakan dalam racikan jamu sehat

Melihat hal ini, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP adakan pelatihan membuat jamu bagi warga RW V, Kelurahan Gondoriyo. Pelatihan dihadiri oleh 23 orang peserta yang terdiri dari ibu-ibu perwakilan RT 1 – RT 5 dan kader Kelompok PKK RW V. Peserta pelatihan dipastikan sudah mendapat vaksin minimal 2 kali. Acara dimulai dengan penjelasan mengenai khasiat jamu dan dilanjutkan dengan praktek membuat jamu yang dilakukan mahasiswa bersama para ibu.

Diadakannya pelatihan pembuatan jamu dimaksudkan agar warga, khususnya ibu-ibu, dapat menyajikan minuman sehat bagi keluarga. Selain itu, jamu dapat pula menjadi ide bisnis dengan prospek yang sangat baik, terutama saat situasi pandemi seperti sekarang.

Penulis                                              : Rahma Aenea Srisejati

Dosen Pembimbing Lapangan    : Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng.

Lokasi KKN                                       : Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022