MANAJEMEN PERKANDANGAN KAMBING POTONG DI WILAYAH PESISIR
PELAKSANAAN KKN TIM 1 2021/2022
SEMARANG (11/02) – Sistim pemeliharaan kambing di wilayah pesisir sebagian besar dilakukan secara ekstensif. Sistim pemeliharaan ini dilakukan dengan cara mengumbar ternak. Sistem pemeliharaan tersebut memiliki beberapa kekurangan seperti penyebaran penyakit yang susah dikendalikan, tidak terjaminnya kebutuhan nutrisi ternak, sanitasi yang sulit dilakukan serta potensi pencemaran lingkungan yang lebih tinggi. Banyak ditemui kasus kambing yang diumbar merusak tanaman warga bahkan menggangu aktivitas warga. Hal tersebut medorong tersenggelaranya kegiatan “Edukasi Manajemen Perkandangan yang Baik” kepada peternak di RW 07 Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan metode Blanded. Metode blanded dipilih karena kondisi pandemic yang masih berlangsung saat ini sehingga untuk mengurangi resiko penyebaran Covid 19 proses sosialisasi dilakukan secara daring. Kegiatan dilaksanakan dengan membagikan poster kepada peternak di RW 07 Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu. Poster dibagikan kepada para peternak dan ditempel pada pagupon yang tersedia di RW 07. Dalam poster tersebut memuat beberapa informasi penting seperti apa pentingnya kandang bagi ternak serta kriteria kandang yang baik untuk ternak. Informasi-infomasi tersebut nantinya akan menjadi bahan diskusi yang diselenggarakan secara daring. Poster dibagikan pada hari Kamis, 10 Februari 2022 kemudian diskusi diselenggarakan pada hari yang sama namun jam yang berbeda-beda. Diskusi dilakukan pada malam hari pukul 19.45 – 20.30 WIB
Proses sosialisasi dilakukan secara daring melalui grup whatsapp yang berisi seluruh peternak di RW 07. Melalui grup whatsapp tersebut peternak dapat melakukan diskusi dan menyampaikan pertanyaan seputar manajemen perkandangan yang baik untuk wilayah pesisir. Proses sosialisasi berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa pertanyaan yang cukup menarik dari para peternak, seperti “Apakah dengan melakukan pemeliharaan dengan sistim intensif atau ternak dikandangkan akan lebih menguntungkan bagi peternak?”. Hal tersebut menjadi pertanyaan yang cukup menarik. Melalui platform whatsapp pertanya-pertanyaan dari peternak dapat terjawab. Sistim pemeliharaan kambing secara intensif atau kambing selama 24 jam serta seluruh aktivitasnya dilakukan didalam kandang akan memiliki produktivitas yang lebih baik. Hal tersebut disebabkan oleh rasa nyaman dan aman. Ternak yang merasa aman dan nyaman akan lebih leluasa mengkonsumsi pakan serta pakan yang telah dikonsumsi akan lebih banyak digunakan untuk proses pembentukan daging bukan untuk beraktivitas. Selain itu, dengan sistim pemeliharaan ini peternak lebih mudah melakukan evaluasi produksi yang nantinya hasil dari evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai standar kelayakan usaha yang dijalankan.
Diharapkan setelah dilakukannya diskusi bersama peternak memiliki kesadaran lebih untuk mengubah sisitim pemeliharaan yang selama ini mereka gunakan yaitu ekstensif menjadi intensif atau semi intensif. Tentunya dengan berbagai pertimbangan keunggulan serta material yang digunakan untuk mendirikan bangunan kandang sangat mudah dijangkau, bahkan dapat menggunakan bahan-bahan bekas sisa pembangunan rumah sebelumnya. Maintenance kandang juga lebih mudah dilakukan.